faktabekasi.com, CIKARANG PUSAT—Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), keduanya merupakan tokoh pemuda yang berhasil mencuri hati kaum millenial. Keduanya memiliki solusi tentang pertanian yang semakin tergerus yang ada di Kabupaten Bekasi.
Saat ditemui di De Box Cafe Jababeka, Cikarang Selatan, Rabu (28/2/2018) lalu, RK memiliki solusi dengan menghitung suplai swasembada pangan agar tidak hilang dengan menyempurnakan zona-zona yang ada saat ini.
“yang penting memetakan suplai swasembada pangan, jangan sampai hilang. Lalu apakah kawasan industri ini sudah menjadi kebijakan yang kita sepakati? Kalau ternyata tidak, kita bisa batasi dan menyempurnakan yang ada, karena zona industri jugakan belum sepenuhnya dipakai,” katanya.
Selain itu RK juga akan mengaktifkan sistem pertanian yang lebih baik. Dengan perkembangan teknologi saat ini bisa menunjang perdagangan hasil dari pertanian yang ada. Melalui digitalisasi itu, RK mengaku bisa meningkatkan kesejahteran petani sehingga lahan pertanian bisa dipertahankan.
“Saya mau mendigitalisasi perdagangannya, jadi sistem kita akan meningkatkan perdagangannya melalui media digital, insya Allah pertani lebih sejahtera,” terang Wali Kota Bandung non aktif ini.
Terpisah, Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga memiliki solusi untuk persoalan ini. AHY ingin Kabupaten Bekasi bisa mandiri secara agraria. Pertanian harus bisa unggul dan berkembang di jaman yang serba teknologi ini.
“Bagaimana pun kita harus mandiri secara agraria, pertanian kita harus unggul dan berkembang lebih baik, tentunya dengan teknologi yang semakin modern tingkat produktifitas bisa ditingkatkan sehingga para petani kita makin meningkat kesejahtraannya,” kata dia, saat ditemui di rumah makan Sumber Rejeki, di Kawasan Deltamas, Cikarang Pusat, Jum’at (16/3/2018) lalu.
AHY mengaku sulit, pasalnya menjadi pilihan ketika industri juga sangat dibutuhkan di wilayah berkembang seperti Kabupaten Bekasi ini. Itu sebabnya lahan pertanian yang ada semakin menipis. Maka dari itu profesional Pemerintah Daerah diperlukan untuk tetap mempertahankan lahan pertanian.
“Sebenarnya menjadi pilihan yang tidak mudah. Pertanian apa industri, orang bilang semakin hari bertransisi dari agraria jadi perindustrian negara itu maju, tapi kita juga harus memiliki alokasi yang profesional agar lahan-lahan pertanian di Kabupaten/kota yang selama ini menjadi lumbung padi bisa dipertahankan,” jelas pemuda yang digadang-gadang jadi Cawapres ini. (fb)