Fakta Bekasi, SETU – Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengimbau pemerintah desa untuk memaksimalkan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk meningkatkan sektor ketahanan pangan di tingkat desa. Hal itu juga sebagai langkah strategis menghadapi sekaligus menekan inflasi sehingga diharapkan mampu menjadi solusi bagi pemerintah desa untuk membantu masyarakat.
“Dana Desa harus disiapkan dan dicadangkan untuk penanganan darurat. Untuk membangun lumbung pangan atau Leuit di tiap desa bangunannya bisa dari desa atau bantuan dari dinas terkait. Nanti cadangan pangannya dipasok oleh Dinas Ketahanan Pangan,” ucap Dani seusai menghadiri Peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Kabupaten Bekasi, di Desa Tamansari Kecamatan Setu, pada Rabu (02/11/22).
Dani menyebutkan, leuit dapat menjadi opsi salah satu strategi dalam menghadapi inflasi sehingga jika dalam keadaan darurat, desa memiliki ketahanan pangan yang kuat sesuai dengan temanya yakni “Pangan Kuat, Indonesia Berdaulat”. Oleh sebab itu, dirinya akan membuat panduan untuk anggaran di tahun 2023 terkait dengan pembangunan leuit di desa.
“Nanti saya akan bikin panduan-panduan pedoman penyusunan anggaran tahun 2023 untuk APBDes. Jadi leuit ini akan sangat bermanfaat untuk kondisi-kondisi darurat terkait ketahanan pangan di desa,” katanya.
Selain itu, dalam rangka memantapkan ketahanan pangan di desa. Dani Ramdan juga meminta agar masyarakat dapat melakukan kegiatan penanaman tanaman yang cepat panen di lingkungan rumahnya, dengan memanfaatkan lahan yang ada sebagai gerakan tanam cepat panen serentak.
“Iya ini bisa menjadi gerakan kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian untuk menggerakan ibu-ibu memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam tanaman yang cepat panen seperti cabai dan lain sebagainya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa Tamansari, Jahi Hidayat menambahkan, Pemdes Tamansari sudah mengalokasikan Dana Desa sebesar 20 persen untuk mendukung ketahanan pangan di Desa Tamansari dengan merealisasikan pengadaan bibit tanaman cepat panen.
“Alhamdulillah sudah kita realisasikan dengan membelanjakan bibit cabai, dan berbagai tanaman holtikultura lainnya serta bibit ikan. Jadi dari desa kita bentuk kelompoknya untuk dibagikan kepada masyarakat,” terangnya. (FB)