Fakta Bekasi, CIKARANG BARAT— PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper), produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia, pada pertengahan Juli 2022 mendapatkan kunjungan verifikasi lapangan dari Kantor Staf Presiden (KSP), yang saat ini sedang terus berupaya mendorong penerapan ekonomi sirkuler pada sektor industri di Indonesia, Senin (8/8/2022).
Kunjungan tersebut dihadiri juga oleh jajaran Pusat Industri Hijau, Kementerian Perindustrian yang menilai PT Fajar Surya Wisesa di Cikarang, Kabupaten Bekasi merupakan percontohan penerapan ekonomi sirkuler yang mengolah 100% bahan baku dari bahan recycle dan memproduksi kertas kemasan (packaging) untuk perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan kurang lebih 20 negara tujuan ekspor.
“kostumer produk saat ini tidak hanya melihat dari kualitas produk, namun juga melihat dari aspek lingkungan. Sehingga pelaksanaan ekonomi sirkuler sudah menjadi keharusan supaya perusahaan terus terdepan dalam persaingan industri,” kata, Direktur PT Fajar Surya Wisesa, Yustinus Kusumah.
Sementara, Tenaga Ahli Utama KSP Agung Krisdiyanto menyampaikan, ekonomi sirkuler merupakan salah satu pilar kunci dalam kampanye green economy dan sustainable development disamping transisi energi dimana dunia dihadapkan pada masalah keterbatasan sumber daya primer baik berupa air, energi dan bahan baku.
“Dengan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle and Recovery) ekonomi sirkuler merupakan jawaban dunia industri untuk Green Economy, Sustainable Development Goal, dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup,” jelas dia.
Andriati Cahyaningsih, Perwakilan dari Pusat Industri Hijau Kemenperin juga menambahkan. “Ekonomi sirkuler diharapkan makin banyak diterapkan oleh seluruh industri di Indonesia karena prinsip efisiensinya tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan namun juga daya saing industrinya sendiri. Salah satu fokus utama dari ekonomi sirkuler yang terus didorong adalah peningkatan nilai tambah dari bahan baku daur ulang (BBDU),” terang Andriati Cahyaningsih.
PT Fajar Surya Wisesa sendiri telah menerapkan beberapa teknologi selain dari pemanfaatan 100% limbah kertas sebagai bahan baku daur ulang (BBDU). Untuk pemisahan limbah kertas sebagai bahan baku pun menggunakan teknologi drum pulper untuk memisahkan kontaminan. Teknologi lain yang juga digunakan untuk pemanfaatan by product diantaranya teknologi insenerasi limbah dan pengolahan limbah cair yang by product-nya digunakan untuk pembangkitan listrik, hingga pusat recycle dari kontaminan untuk produksi bijih plastik. (FB)