Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang gelar apel pencanangan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi-Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK-WBBM).
Pencanangan tersebut dihadiri lintas instansi setempat diantaranya perwakilan dari Polres, Kejari, BNK, dan Pengadilan Negeri sebagai mitra kerja Lapas Cikarang.
Kepala Lapas Cikarang Kadek Anton Budiharta mengatakan, tujuan pencanangan ini untuk meningkatkan persepsi masyarakat berkaitan dengan korupsi, menghilangkan pungli, serta meningkatkan pelayanan publik.
“Tahun 2018 Kemenkumham telah menetapkan 10 satuan kerja UPT WBK yang diberikan langsung oleh Wapres. Sementara untuk Lapas ada lima yaitu Lapas Cibinong, Rutan Cirebon, Lapas Salemba, Lapas perempuan Malang dan Lapas Metro Lampung,” kata dia, Selasa (18/12).
Dia menjelaskan Lapas Cikarang belum mampu meraih predikat itu karena terbentur persyaratan tipe Lapas yakni Kelas 2 sementara saat ini masih kelas 3.
“Sebenarnya kita sedang proses menuju Kelas 2, tahun depan sudah terealisasi. Makanya untuk tahap awal kita lakukan deklarasi ini dulu,” kata dia.
Menurut Kadek untuk mewujudkan WBK-WBBM bukanlah perkara mudah sebab dibutuhkan sejumlah tahapan dan penguatan di berbagai lini di antaranya penataan Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan tata laksana, dan peningkatan pelayanan publik.
“Juga penguatan akuntabilitas, dan peningkatan pengawasan, serta manajemen perubahan,” ucapnya.
Penilaian WBK-WBBM sendiri terbagi dalam dua komponen yakni komponen pengungkit dengan bobot 40 persen dan komponen hasil yang bobotnya 60 persen.
“Kalau komponen pengungkit kita akan upayakan melalui enam penguatan tadi tapi kalau komponen hasil yang menilai adalah tim dari Kemenpan dan RB, Inspektorat Jendral Kemenkumham, dan Kanwil dengan melakukan ‘kunjungan misterius’ yang bisa datang kapan saja tanpa diletahui oleh kita,” katanya.
Kadek mengaku sudah membentuk tim kerja yang membawahi enam kelompok kerja dengan melibatkan semua petugas setempat selaku koordinator. Mereka bertugas membuat program kegiatan dan langkah-langkah menuju Lapas Cikarang WBK-WBBM.
“Kita study banding di Lapas Cibinong, ternyata di sana untuk mencapainya cukup melelahkan, banyak hal yang dilakukan. Yang paling berat adalah merubah pola pikir budaya kerja petugas karena dari proses perubahan ini akan menghasilkan petugas yang mempunyai integritas walaupun menuju ke sana resistensinya luar biasa karena kita akan merubah zona nyaman petugas dan perlu adanya komitmen yang kuat,” tandasnya. (FB)