Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Reading: Polda Metro Ungkap Kasus Mafia Tanah, Ketua APDESI dan Staf Ahli Bupati Jadi Tersangka
Share
Sign In
Notification
Latest News
Mewujudkan Infrastruktur Tepat Sasaran lewat Tata Ruang Terintegrasi
Pemerintahan
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Percepatan Infrastruktur dan Kepastian Hukum di ICI 2025
Pemerintahan
Menyelaraskan Pembangunan Nasional: ICI 2025 sebagai Pilar Tata Ruang dan Infrastruktur
Pemerintahan
Legalitas Tanah: Fondasi Kuat Pembangunan Infrastruktur Nasional di Era ICI 2025
Pemerintahan
Dirjen PPTR ATR/BPN Tegaskan Peran Tata Ruang dalam Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pemerintahan
Aa
Aa
Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Fakta Bekasi > Blog > Hukum > Polda Metro Ungkap Kasus Mafia Tanah, Ketua APDESI dan Staf Ahli Bupati Jadi Tersangka

Polda Metro Ungkap Kasus Mafia Tanah, Ketua APDESI dan Staf Ahli Bupati Jadi Tersangka

admin Published 05/09/2018
Share
4 Min Read

Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT—Subdit 2 Harda Dit Reskrimum Polda Metro Jaya ungkap perkara mafia tanah Desa Segaramakmur, Kecamatan Tarumajaya yang melibatkan Oknum Pejabat Desa, Kecamatan, dan figur, dengan memalsukan AJB dan Dokumen Pendukungnya, Rabu (5/9).

Atas pengukapan tersebut 11 tersangka diamankan di antaranya Staf Ahli Bupati Herman Sujito serta Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bekasi, Agus Sopyan.

“Jadi ini kasus penipuan dokumen kelengkapan tanah hingga akta jual beli yang dipalsukan. Ada 11 orang tersangka di antaranya oknum kepala dusun, kepala desa hingga (mantan) camat,” kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary.

Berdasarkan keterangan kepolisian, kasus ini sebenarnya telah dilaporkan sejak 2014 lalu. Sedangkan praktik pemalsuannya dilakukan pada Desember 2011. Setelah pendalaman, akhirnya pemalsuan ini dapat terbongkar.

Dokumen tanah yang dipalsukan yakni sebidang tanah dengan luas 7.720 meter persegi yang berlokasi di Desa Segaramakmur Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Ketika itu, Herman masih menjabat sebagai Camat Tarumajaya. Kemudian Agus, yang kini menjabat sebagai Kepala Desa Segaramakmur, ketika itu masih menduduki posisi sekretaris desa.

Selain dua nama tersebut, tersangka lainnya yakni pihak penjual tanah Dagul, Jaba Suyatna, Agus Asep dan Melly Siti Fatimah (pembeli tanah). Kemudian tersangka pihak pemerintahan yaitu Barif (bagian pemerintahan desa), Syafii (staff desa), Suhermansyah (staf kecamatan), Heri (kepala dusun) dan Amran (kepala desa saat itu).

Pemalsuan ini berawal saat Melly hendak membeli tanah di lokasi tersebut. Namun karena belum diketahui siapa pemilik tanahnya, kemudian ada upaya pemalsuan dokumen oleh Dagul, Jaba serta Agus Asep.

Pemalsuan diawali dengan surat ahli waris palsu yang menyebutkan bahwa lahan tersebut milik Raci yang telah meninggal tahun 1973, tanpa memiliki keturunan. Dengan dibantu Barif, dokumen tersebut disusun termasuk surat penguasaan fisik serta keterangan terkait jual beli tanah.

“Tanah itu seolah milik atas nama Raci yang telah meninggal tahun 73. Namun faktanya, Raci tidak memiliki tanah tersebut dan Raci sendiri meninggal tahun 2006 dengan meninggalkan lima orang anak. Kasus ini mulai terbongkar. Tapi pemalsuan tidak selesai di sini,” ucapnya.

Selanjutnya para tersangka dari pihak penjual kemudian mendatangi Amran serta Agus Sopyan untuk melegalisir surat tersebut.

Berbekal surat kepemilikan palsu tersebut, pihak penjual serta pembeli lantas mengurus akta jual beli yang juga palsu. Pemalsuan ini dibantu para staf di kantor desa, staf kecamatan hingga akhirnya ditandatangani oleh Herman Sujito.

Diungkapkan Adi, dalam transaksi ini, Melly menyerahkan dana sebanyak Rp 600 juta kepada Barif untuk membeli tanah serta dokumen palsunya. Selanjutnya uang tersebut dibagikan kepada para pihak yang terlibat.

“Tersangka Barif menerima uang Rp 600 juta. Kemudian uang tersebut diberikan pada Dagul Rp 100 juta. Dari 100 juta itu, Dagul memberikannya pada Jaba serta Agus Asep sebanyak masing-masing Rp2,5 juta,” kata Adi. Hanya saja, kepolisian tidak menyebutkan sisa aliran dana, termasuk yang diterima staf ahli bupati, kepada desa terdahulu, termasuk Ketua Apdesi Kabupaten Bekasi.

Namun demikian, dari hasil penelusuran, kepolisian menemukan 163 akta jual beli lainnya yang diduga palsu. “Ini yang masih kami telusuri,” ucapnya.

Atas perbuatanya sebelas pelaku dikenakan pasal 263, 264 dan 266 junto 55 KUHP Pidana tentang pemalsuan dokumen dengan ancaman 6 tahun penjara. (FB)

You Might Also Like

Mewujudkan Infrastruktur Tepat Sasaran lewat Tata Ruang Terintegrasi

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Percepatan Infrastruktur dan Kepastian Hukum di ICI 2025

Menyelaraskan Pembangunan Nasional: ICI 2025 sebagai Pilar Tata Ruang dan Infrastruktur

Legalitas Tanah: Fondasi Kuat Pembangunan Infrastruktur Nasional di Era ICI 2025

Dirjen PPTR ATR/BPN Tegaskan Peran Tata Ruang dalam Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

admin 05/09/2018
Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Dibutuhkan, Tujuh Proyek Nasional Bakal Dibangun di Tanah Bekasi
Next Article Penguatan Keamanan di Lacika Disertai Penandatanganan Pakta Integritas

Paling Banyak Dibaca

Sportivitas dan Sinergi di Kawasan Industri: PORKIND MM2100 2025 Resmi Bergulir
Olahraga 24/05/2025
Wamen Ossy Tegaskan Negara Hadir Lindungi Tanah Ulayat dan Buka Peluang Ekonomi Masyarakat Adat
Pemerintahan 20/05/2025
Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Kementerian ATR/BPN Gelar Upacara dan Tekankan Semangat Menjawab Tantangan Zaman
Pemerintahan 20/05/2025
Komisi II DPR RI Adakan Rapat Kerja dengan Kanwil BPN Provinsi Se-Indonesia, Tindak Lanjuti Evaluasi Triwulan I 
Pemerintahan 20/05/2025
Kasus Penipuan Pembangunan Perumahan Subsidi, Jadi Atensi Polres Metro Bekasi
Hukum 26/05/2025
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad image
- Advertisement -
Ad image
Fakta Bekasi
Follow US

© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?