Fakta Bekasi, CIKARANG UTARA— Kawasan Industri Jababeka menerima Kunjungan Kerja dari Menteri Lingkungan Hidup / Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S. Hut. M.P, yang diterima langsung oleh Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, Didik Purbadi. Menteri mendengarkan secara langsung paparan tentang manajemen pengelolaan lingkungan di Jababeka baik infrastruktur kawasan yang memiliki standar dunia, pengelolaan dan manajemen lingkungan baik aspek fisik tetapi juga program sosial yang dimiliki, hingga manfaat ekonomi.
Jababeka telah mengalami transformasi dari kawasan industri menjadi kota yang modern, mandiri terintegrasi antara pusat industri, hunian, fasilitas pendidikan, kesehatan komersial, olahraga, rekreasi (tourism) yang menekankan kualitas hidup melalui penyediaan infrastruktur dan lingkungan yang nyaman dan berkelanjutan.
Dalam paparannya Jababeka menyampaikan upaya-upaya dalam pengelolaan lingkungan melalui beberapa inovasi seperti Digital Enviro Monitoring, Pemasangan AQMS, pemanfaatan Solar Energy untuk Water Treatment Plant (WTP), revitalisasi WWTP dengan teknologi Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS), sampai pada kegiatan-kegiatan Keanekaragaman Hayati seperti Program Mangrove Planting Jababeka Ecoweek, Preservasi Tanaman Langka, Konservasi Rusa di Ranca Upas, hingga Urban Farming dan Botanical Garden. Inovasi terus akan dilakukan kedepan untuk recycle air waste/drainage untuk mendukung ketahanan air, pengelolaan sampah mandiri; serta memperluas Net Zero Industrial Cluster Community (NZICC) sebagai strategi keberlanjutan dan dekarbonisasi.
Sementara itu, Menteri LH/Kepala BPLH mengapresiasi Kawasan Jababeka sebagai satu-satunya Kawasan Industri di Indonesia yang berhasil meraih Proper Hijau secara berturut-turut.
“Saya sangat mengapresiasi Jababeka meraih Proper Hijau secara berturut terlebih Jababeka merupakan satu-satunya Kawasan Industri yang dapat meraih Proper Hijau. Karena untuk Kawasan Industri sendiri cukup sulit ya bisa meraih proper hijau.”, ujar Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S. Hut. M.P.
Didik Purbadi menambahkan, “Akan berusaha di tahun 2025 untuk memperoleh Proper Hijau Kembali, tiga kali berturut turut dengan harapan akan mendapat proper emas dan dengan inovasi-inovasi yang sudah kami lakukan, kami siap menjadi model nasional kawasan industri yang berkelanjutan.”
Kunjungan Kerja Menteri Lingkungan Hidup, didampingi Deputi PPK Lingkungan DR Rasio Ridho Sani, M.Com, MPM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih, Jajaran Dinas LH Kabupaten Bekasi dan tim verifikasi lapangan dari Kementerian Lingkungan Hidup, bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan verifikasi lapangan dalam pembinaan, ketaatan dalam aturan pengelolaan lingkungan hidup kepada tenant kawasan industri Jababeka. Kunjungan kerja akan berlangsung hingga 2 minggu kedepan dan akan berkunjung secara langsung ke beberapa perusahaan di dalam Kawasan Industri Jababeka.
Sinergi dan kerjasama yang baik sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Dalam kesempatan tersebut, secara prinsip disetujui inisiatif pembentukan semacam desk bersama, antara kementerian LH/Dinas LH dengan pengelola kawasan industri untuk mendekatkan pelayanan. Lebih lanjut Didik Purbadi berharap dapat difasilitasi Kementerian Lingkungan Hidup untuk membentuk pusat riset lingkungan hidup di President University, yang memiliki fakultas Teknik Lingkungan yang selama ini telah berkolaborasi dengan perusahaan industri baik di Jababeka maupun nasional.
Menteri berkesempatan meninjau langsung instalasi baru plant Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS) Tahap 2 di Waste Water Treatment Plant Jababeka.
IFAS terbaru milik Jababeka merupakan inovasi dalam pengelolaan limbah cair kawasan dengan kapasitas 14.850 m3/day dan berbagai keunggulan antara lain optimalisasi energi dan lebih efisien dalam operasional. efisiensi energy, dan lebih unggul dalam teknologi yang digunakan dalam pengolahan limbah biologis yang mampu mengubah organic.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri LH/BPLH turut melakukan penanaman Pohon Buah Kepel/Burahol (Stelechocarpus Burahol) yang merupakan salah satu jenis tanaman langka di Indonesia. Hanif Faisol – sapaan akrabnya, sangat mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan Jababeka selaku pengelola Kawasan Industri di Indonesia. (***)