Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Reading: APIP : Ada Laporan Indikasi Penyelewengan Anggaran Pengadaan Server ULP
Share
Sign In
Notification
Latest News
Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi Fasilitas Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS) Jababeka
Bisnis
Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertipikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Pemerintahan
PT. Lippo Cikarang Gandeng Universitas Paramadina, Bangun Sinergi Dunia Pendidikan dan Industri
Bisnis
Kab. Bekasi Pesta Gol 3-0 atas Kota Tasikmalaya di Laga Uji Coba
Olahraga
Mudah dan Transparan: Panduan Lengkap Ubah SHGB Jadi SHM Lewat Aplikasi Sentuh Tanahku
Pemerintahan
Aa
Aa
Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Fakta Bekasi > Blog > Pemerintahan > APIP : Ada Laporan Indikasi Penyelewengan Anggaran Pengadaan Server ULP

APIP : Ada Laporan Indikasi Penyelewengan Anggaran Pengadaan Server ULP

admin Published 29/06/2020
Share
3 Min Read

Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT – Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) menerima laporan bahwa pengadaan server ULP pada anggaran belanja tambahan 2019 dengan nilai Rp 4,1 miliar lebih ini terdapat indikasi penyelewengan anggaran. Sebab, pengadaan server tidak sesuai dengan pengajuan.

“Ada laporan indikasi penyelewengan anggaran dalam pengadaan server ULP karena ada perubahan dalam pengadaan barang,” Kata Kepala Inspektorat Kabupaten Bekasi M.A Supratman.

Ditambahkan, anggaran belanja tambahan pada 2019 belum dilakukan pemeriksaan oleh inspektorat. Pemeriksaan dapat dilakukan pada September mendatang. Namun dalam hal ini, pengadaan server ULP akan menjadi informasi tambahan bagi APIP saat pemeriksaan nantinya.

“Ini akan menjadi informasi tambahan bagi kami saat melakukan pemeriksaan nanti. Jika ada pihak yang melaporkan kepada kami dilengkapi dengan data pendukung maka bisa segera kami proses. Tidak ada laporan pun tetap akan kami proses berdasarkan hasil pemeriksaan kami nanti,” terangnya.

Menurutnya, jika pengajuan pengadaan barang tidak sesuai dengan pengadaan barangnya, maka itu terindikasi sebuah penyelewengan. Sebab, anggaran yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pengajuan. Sementara jika pengadaan barang tidak sama dengan pengajuan, maka ada selisih anggaran dan spesifikasi barang.

“Kita ambil contoh mudah seperti ini, Diploma 1 dan setara Diploma 1 kan tidak sama. Nah, Oracle dan setara Oracle (dimaksud Dell) sama atau tidak? Dan dalam hal ini, pemeriksaan yang akan dilakukan juga akan menggunakan tenaga pengawas yang mengerti betul terkait IT,” ujarnya.

Sebelumnya, Pengadaan server Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada anggaran belanja tambahan tahun 2019 diduga menyalahi spek. Sebab, pengadaan server yang dilakukan Diskominfo Santik menggunakan spek lain dan dibeli secara terpisah. Ditambah, pusat data server ULP yang harusnya berada di gedung Diskominfo Santik, kini terpusat di data center Batam yang sebelumnya hanya untuk memback up data.

Pengadaan server ULP yang menelan anggaran Rp4,1 miliar lebih ini menggunakan spek Oracle yang mampu menunjang database ULP, namun pada awal Februari hingga april, database ULP sempat mengalami crash untuk singkron database penyedia sehingga tidak dapat dioperasikan. Dan penggunaan server dengan sistem virtual membuat pengoperasian Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) tidak berjalan dengan baik. Biaya konfigurasi pun diduga di mark up mencapai Rp100 juta, padahal biaya konfigurasi hanya kisaran Rp15juta-25juta.

Dalam jumlah anggaran tersebut, pusat data server ULP seharusnya disediakan di gedung Diskominfo Santik yang sebelumnya sudah ditarik dari data center Jakarta IDC. Namun berdasarkan IP Adress server, diketahui data server ULP tersimpan di data center Batam. Padahal sebelumnya, data center Batam hanya untuk memback up data. Kini pusat data server dan data back up ULP berada di Batam.

Sampai saat ini, Diskominfo Santik enggan memberikan komentar terkait hal ini. (FB)

You Might Also Like

Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertipikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar

Mudah dan Transparan: Panduan Lengkap Ubah SHGB Jadi SHM Lewat Aplikasi Sentuh Tanahku

Kementerian ATR/BPN Optimalkan Akuntabilitas Kinerja dengan Target Predikat A di SAKIP

Kementerian ATR/BPN Targetkan Selesaikan Rancangan Renstra 2025-2029 pada Juli 2025

Sertipikat Hak Milik untuk Transmigran Sukabumi: Wujud Kepastian Hukum dan Peluang Ekonomi

admin 29/06/2020
Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi Kembali Alami Tren Penurunan
Next Article Bupati Bekasi Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al-Ikhlas

Paling Banyak Dibaca

Sertipikasi Tanah Dongkrak Ekonomi Sultra, BPHTB Capai Rp38 Miliar di Mei 2025
Pemerintahan 02/06/2025
SMPN 4 Babelan Juara 2 Lomba Pantonim di  FLS2N Jenjang SMP Tingkat Kab. Bekasi
Pendidikan 04/06/2025
DPD Golkar Kab. Bekasi Qurban 2 Ekor Sapi dan 1 Kambing di Area Bakal Kantor Barunya
Politik 07/06/2025
Kementerian ATR/BPN Ambil Peran Strategis untuk Sukseskan International Conference on Infrastructure 2025
Pemerintahan 10/06/2025
Waspada! Kementerian ATR/BPN Temukan 12 Website Palsu yang Menyerupai Situs Resmi
Pemerintahan 12/06/2025
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad image
- Advertisement -
Ad image
Fakta Bekasi
Follow US

© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?