Fakta Bekasi, KARANGBAHAGIA-Maraknya penggunaan media sosial yang terjadi belakangan ini, memberikan dampak yang baik dan buruk. Dampak baik berupa kecepatan dalam menerima informasi, sedangkan dampak buruknya adalah tidak ada satupun sarana yang mampu membendung konten negatif, termasuk konten yang berbau Suku, Agama, Ras dan Kepercayaan (SARA).
Atas dasar tersebut GP Ansor Kabupten Bekasi menyelenggarakan kegiatan bertema ‘Silaturahmi Tokoh Lintas Agama’ serta mengusung semangat ‘Bersama Dalam Perbedaan Menciptakan Kerukunan’ yang bertempat di SMK Karya Pembaharuan Karang Bahagia, Sukaraya, Karang Bahagia, Sabtu (2/5).
“Silaturahmi Tokoh Lintas Agama untuk persatuan dan kesatuan yang selama ini kita nikmati bersama seakan terkoyak dan tercabik oleh media sosial,” kata Sekertaris GP Ansor Kabupaten Bekasi Himawan Abror.
Media sosial digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan provokasi negatif yang mengancam persaudaraan sebangsa dan setanah air. “Sikap yang mendepankan ‘paling benar’, ‘kafir dan tidak kafir’ di media sosial telah mengoyak kebersamaan dan keutuhan berbangsa,” kata dia.
Perlu diketahui, dalam acara tersebut hadir sebagai narasumber adalah, Dewan Pertimbangan Presiden, Pokja Toleransi Irjen Pol. Drs. Romo Sidarto Danusubroto dan Staf Wantimpres Pokja Toleransi Kyai Haji Agus Salim.
Turut diundang dalam acara ini, Bupati Bekasi Hj. Neneng Hasanah Yasin, pemuka Katolik Romo Antoro, pemuka agama Hindu Andi Candra, pemuka agama Kong Hu Cu Siauw Keng Wie, pemuka agama Budha Dirman, MUI Bekasi KH Faturahman dan KH Mubarok, Dewan Masjid Indonesia KH Mahmudin, Ketua GP Ansor dan Ketua Banser Bekasi, Dandim 0509 Letkol Henri Yudhi Setiawan, Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes. Pol. Candra Sukma Kumara dan Tokoh masyarakat Bekasi Hj. Herlani serta para Kyai dan ulama Bekasi. (mot)