Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT–Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi meminta Dinas Pertanian agar memiliki langkah nyata mengantisipasi gagal panen pada lahan pertanian yang bisa diakibatkan oleh bencana alam seperti banjir dan kekeringan mengingat curah hujan tinggi.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi M. Himawan Abror mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pertanian harus sigap dan siap menangani gagal panen dampak dari kemungkinan banjir yang melanda lahan pertanian, karena melihat musim penghujan telah tiba.
“Pemerintah harus siap dan sigap untuk menangani kemungkinan bencana banjir yang melanda lahan pertanian,” kata Tole sapaan akrab Himawan Abror saat diwawancarai, Jumat (5/7/2024).
Masih kata Tole, mengatasi masalah banjir dengan meminimalisir risikonya apabila kemampuan prakiraan musim dapat dilakukan lebih awal dan akurat. Artinya perlu melakukan susunan strategi antisipasi dan memfokuskan penanganan masalah banjir khususnya diwilayah rawan banjir.
“Dinas pertanian harus bisa mengatasi kejadian gagal panen yang diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebanjiran dan kekeringan,” jelas dia.
Politisi PPP ini mengatakan, sektor pertanian harus terus berjalan dalam situasi dan kondisi apa pun. Sebab pertanian merupakan sektor yang berkaitan dengan pemenuhan hajat hidup seluruh rakyat. Jadi, bagaimana pun situasinya, pertanian harus tetap jalan.
“Pertanian ini tak boleh terganggu oleh apa pun termasuk gagal panen akibat bencana alam, masa setiap banjir gagal panen setiap kekeringan juga gagal panen. Berarti mereka (Dinas Pertanian) tidak kerja, kan mereka di kasih anggaran untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak tersebut,” tegasnya. (***)