KABUPATEN BEKASI– Ketua Umum LSM SNIPER INDONESIA “GERAM” mengetahui lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Desa Pasirtanjung Kecamatan Cikarang Pusat menghilang seluas 15 hektar.
“TPU Pasir Tanjung itu berasal dari para pengembang perumahan yang luas sebenarnya adalah 32,5 hektar, berdasarkan data administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi yang dilaporkan kepada BPK pada Tahun 2015 silam. Namun faktanya, lahan TPU Pasirtanjung sekarang ini hanya ada seluas 15 hektar atau setengah dari luasan sebenarnya,” ungkap Ketum LSM SNIPER INDONESIA, Gunawan kepada Faktabekasi.com, Kamis (21/12).
Gunawan menduga, hilangnya belasan hektar lahan TPU Pasirtanjung, diduga kuat karena permainan oknum birokrasi pemda dan pihak pengembang perumahan. Sebab setiap pengembang yang mengurus site plan perumahan wajib menyerahakan lahan TPU kepada pemda.
“Artinya, pada saat di proses dan tahapan administrasi lahan TPU itu menjadi ruang dan celah bagi kedua pihak untuk melakukan patgulipat atau berbuat curang untuk memanipulasi data lahan yang akan diserahkan,” ujarnya.
Atas dugaan menghilangnya puluhan hektar lahan pemakaman tersebut, Gunawan, mendesak Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) untuk segera melakukan pengukuran lahan TPU, dengan melibatkan pihak BPN agar dapat memastikan berapa jumlah luas lahan TPU itu yang ada sekarang.
“Karena berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi Nomor 469.1/SK.1103.Tib/96 tentang Penetapan Lahan TPU Pasirtanjung Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi ditetapkan seluas 60 Ha. Sedangakn berdasarkan LHP BPK RI atas LKPD Kabupaten Bekasi Tahun 2015 bahwa Data Rekapitulasi Lahan TPU Pasir Tanjung Cikarang Pusat yang telah direalisasikan oleh Pemkab Bekasi seluas 35,2 Ha. Artinya, antara data administrasi dan data pisik mengenai lahan TPU harus sesuai,” tegasnya.
Terkait permasalahan ini, Gunawan, juga menduga bukan hanya lahan TPU Pasirtanjung saja yang menghilang, mungkin saja lahan TPU di tempat lainpun yang sudah direalisasikan oleh pemda mengalami nasib serupa.
“Jadi, aparat hukum pun harus segera turun tangan terkait dugaan banyak hilangnya lahan TPU di Kabupaten Bekasi, karena laporan dugaan penggelapan lahan TPU pernah dilaporkan oleh LSM SNIPER INDONESIA kepada Kejaksaan, dan sampai saat ini kasusnya bagai ditelan bumi,” pungkasnya. (FB)