Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT–Ditemani Sekretaris Daerah Uju, Bupati Bekasi Neneng mendatangi SD dan SMP yang ada di Kabupaten Bekasi. Kedatangan Bupati karena adanya kabar mengenai guru honorer yang memilih mogok mengajar.
Neneng mengecek langsung, salah satunya SMP Cikarang Utara 01. Di sekolah itu, 12 guru honorer tidak mogok mengajar. Kemudian di salah satu SD bilangan Suka Karya, dari 5 guru honorer, 2 diantaranya terlihat datang. Sementara 3 orang lain sedang tidak masuk, bukan mogok.
Baca juga: Bawa Empat Tuntutan, Ribuan Guru Honorer Demo Pemkab Bekasi
“Sekarang kita mau uji coba sebenernya. Kita mau tahu ada berapa sih mereka. Mana yang dateng dan enggak. Misal ada 17 rombel, ada 20 PNS cukup dong. Biarpun honorer 1 tetap bisa jalan,” kata Neneng, Rabu (26/9).
Ia mengimbau para guru honorer segera kembali ke kelas untuk mengajar. Neneng bilang tenaga guru honorer masih dibutuhkan. Jangan sampai aksi mogok itu karena berbeda pendapat dengan pemerintah daerah. Apabila imbauan itu tak digubris, Neneng kemungkinan akan memberi teguran.
“Show must go on. Anak-anak harus tetap ter-handle. Saya yakin mereka bukan honorer yang gue kenal. Makanya kita cek dia lulusan apa. Hari ini kita cek,” kata Neneng.
Pendataan itu nanti akan berlanjut dengan verifikasi, seperti lulusan guru honorer, apakah sudah memenuhi standar profesi dan memiliki Akta 4.
“Lulusan apa? SMA? Atau belum liner? Belum dapat Akta 4? Udah wajar belum jadi pendidik? Guru kan profesi khusus. BUKAN kerja sosial terus jadi guru enggak bisa. Harus ada sertifikat guru,” imbuh ibu 2 anak ini.
Pendataan guru honorer se-Kabupaten Bekasi itu diperkirakan selesai pada Sabtu (29/9/2018). Perkiraan itu menimbang luas wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kalau sudah terdata verifikasi. Kita harap teman-teman para guru kembali ke kelas. SK tidak bisa saya berikan. Ada PP Nomor 48. Terus yang kedua, honor. Kami bersepakat dengan keuangan yang ada. Enggak bisa juga 2019,” tandasnya. (FB)