Fakta Bekasi, CIKARANG UTARA – Diskominfosantik Kabupaten Bekasi membentuk tim keamanan siber untuk mencegah tindak kejahatan siber yang saat ini cukup tinggi di hotel swissbel (3/7/2024). Di Jawa Barat, terdapat 1.632 kasus peretasan terhadap aplikasi digital milik pemerintah daerah kabupaten/kota. Selain membentuk tim keamanan siber, Pemkab Bekasi juga berjanji untuk menambah anggaran keamanan siber di tahun berikutnya.
Pj. Bupati Bekasi Dani Ramdan mengungkapkan, pembentukan tim keamanan siber merupakan langkah yang preventif agar tidak terjadi tindak kejahatan siber. Tim siber yang nantinya akan ada ditiap OPD dengan cepat segera melaporkan dan berkoordinasi dengan Diskominfo jika aplikasi digital milik OPD terjadi peretasan atau ada serangan virus.
“Penggunaan aplikasi berbasis digital semakin meluas dan ini membawa kemajuan yang luar biasa. Disisi lain ada kerawanan berupa serangan. Oleh karena itu ini merupakan kepentingan mendesak dan dapat mencegah serta mengeliminir insiden,” terangnya.
Ditambahkan, untuk menambah anggaran keamanan siber tentunya melihat aspek kewajaran dan akan disesuaikan. Dani juga sudah berkoordinasi dengan Inspektorat terkait kewajaran anggaran yang dapat digunakan untuk keamanan siber.
“Anggaran tentu disesuaikan. Tapi ada aspek audit dari Inspektorat dan sudah dikonfirmasi bahwa sudah bisa diaudit untuk melihat kewajarannya,” kata Dani.
Kepala Diskominfosantik Yan Yan Ahmad mengatakan bahwa keamanan siber adalah kegiatan berkelanjutan yang terus diperbaharui. Diskominfosantik akan berkoordinasi dengan OPD yang membangun sistem aplikasi digital agar ikut bertanggungjawab menjaga keamanan siber.
“OPD yang memiliki aplikasi digital sepatutnya juga menjaga keamanan aplikasinya. Sehingga tidak menutup kemungkinan anggaran keamanan disiaokan OPD yang memiliki aplikasi digital. Kami sebagai leading sektor juga akan membantu para OPD untuk menjaga aplikasi digital setiap dinas,” ungkapnya.
Diskominfosantik juga bersama-sama dengan tim siber ditiap OPD akan melakukan pelatihan untuk keamanan siber. Tidak hanya keamanan, untuk pelatihan aplikasi juga akan terus dilakukan.
“Pelatihan rutin bersama-sama akan kami lakukan. Selain tenaga keamanan siber juga melatih tenaga aplikasi untuk menambah dan menjaga kemanan siber ini,” tutupnya. (***)