Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi mendukung sepenuhnya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang saat ini sedang digenjot oleh Pemerintah Pusat.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, H Uju usai mengikut video conference dengan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan di Ruang Command Center, Gedung Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Kamis (26/11/2021) malam.
“Kita dukung penuh dan support proyek strategis nasional ini karena memang melewati Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
Dikatakannya ada 6 kecamatan serta 15 desa yang dilewati kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung di Kabupaten Bekasi, yaitu Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Barat, Cikarang Selatan serta Cikarang Pusat.
“Untuk pembebasan lahan sudah dilaksanakan oleh oleh BPN, tinggal relokasi barang milik daerah tengah kita proses penyelesaiannya. Jadi kita minta dipindahkan lokasinya, yang kalau memang bisa dipindahkan kalau tidak kita minta jalan terbaiknya,” tambahnya.
Meski secara langsung tidak memiliki efek yang signifikan bagi Kabupaten Bekasi lantaran tidak memiliki tempat pemberhentian atau transit oriented development (TOD), namun secara tidak langsung membantu mobilitas warga Kabupaten Bekasi atau perantau dari Bandung yang ingin pulang pergi ke Kabupaten Bekasi.
“ Kan TOD-nya di Karawang meski begitu, secara tidak langsung membantu masyarakat kita yang akan ke Bandung atau sebaliknya terutama memangkas jarak atau waktu tempuh bisa lebih cepat meskipun kita harus ke Karawang dulu,” terangnya.
Ia berharap peroyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut bisa segera terealisasi tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan.
Diketahui, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Jawa Barat (Jabar), dengan panjang rute 142,3 kilometer yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung nantinya direncanakan empat stasiun pemberhentian atau transit oriented development (TOD).
Dalam rute tersebut, yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung. Sementara lahan yang dibebaskan lebih dari 8.000 bidang dengan luas sekitar 6,3 juta hektare. (FB)