
Fakta Bekasi, KABUPATEN BEKASI–Festival Bekasi Makin Berani yang digelar Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bekasi di Central Park Meikarta, Lippo Cikarang, Cikarang Selatan sepi pengunjung. Hingga banyak pedagang yang berjualan gulung tikar.
Viral di media sosial (Facebook) Festival Bekasi dikaitkan mirip dengan pasar hantu, karena setiap malam sepi pengunjung dan tidak sesuai dengan harga sewa stand yang mencapai Rp2 hingga Rp3 jutaan.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Himawan Abror mengatakan, seharusnya Festival Bekasi yang merupakan program Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mensejahterakan masyarakat khususnya para pelaku UMKM.
“Ketika memang kegiatan tersebut menjadi program pemerintah, tujuannya demi mensejahterakan masyarakat terutama para pelaku UMKM, kalau memang itu dianggarkan pemerintah daerah, harus jelas dong dari segi biayanya, dari pengadaan stand, sewa lahan sampai keamanan dan lainnya,” jelasnya.
“Jadi para peserta yang mau berpartisipasi tentunya harus lebih ringan untuk biaya sewa stand mereka,” sambung Tole sapaan akrab Himawan Abror.
Polisi dari partai PPP ini menambahkan, jika acara Festival Bekasi tidak dianggarkan oleh Pemda Bekasi seharusnya pihak panitia melihat terlebih dahulu lokasi. Apakah dengan diadakan di Meikarta pengunjung bakal ramai dengan biaya sewa yang begitu mahal.
“Kalau memang betul ada biaya sewa sampai segitu, temen-temen juga perlu mempertanyakan. Apakah sewa yang relatif mahal mereka (pelaksana) punya perhitungan dan analisa yang jelas sebelum itu dijadikan acuan. Sepengetahuan saya kan Meikarta itu jauh dari pemukiman penduduk, yang dampaknya pasti sepi pengunjung ini kan kasian pedagang, menurut saya seharusnya Pemda dalam pelaksanaan ini harus berpihak kepada kawan-kawan pelaku UMKM,” jelas dia.
Menurutnya, jika pengunjung festival Bekasi sepi, maka pelaksana kegiatan sebaiknya mengembalikan sewa stand kepada para peserta. Hal ini untuk meringankan peserta dari harga sewa yang mahal dan tidak adanya pemasukan yang menguntungkan peserta.
“Kalau memang sepi, harga sewa standnya kan bisa dikurangi. Jangan sampai malah merugikan pelaku UMKM dan pelaksana mendapat untung sari harga sewa. Pelaksana juga harus bertanggungjawab karena menjanjikan peserta bahwa acaranya akan ramai meski kenyataannya sepi pengunjung. Jangan cuma asal nyari untung,” tandasnya. (***)