Fakta Bekasi, CIKARANG SELATAN–Ratusan murid Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Al-Hidayah Islamic School Lippo Cikarang Cikarang Selatan berhamburan ke luar ruang kelas menuju halaman sekolah akibat gempa.
Awalnya murid sekolah tersebut menjalankan kegiatan belajar seperti biasa bersama guru kelas masing-masing, saat gempa terjadi tepatnya pukul 13.00 WIB mereka mulai berteriak ketakutan.
Beruntungnya para guru dapat menenangkan murid dan seketika mereka berinisiatif untuk berlindung di bawah meja belajar selama satu menit dan saat getaran gempa berakhir, mereka pun segera keluar menuju jalur evakuasi di halaman sekolah sehingga tidak sampai mengakibatkan satu pun korban di sekolah tersebut.
“Begitu alarm tanda bahaya gempa berbunyi, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan. Jadi apa menjadi tujuan edukasi ini dapat dilaksanakan dengan baik,” kata anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi Andika Rahman saat melakukan kegiatan simulasi gempa di sekolah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melakukan rangkaian kegiatan simulasi gempa ke sejumlah sekolah dan perusahaan yang ada di wilayah setempat.
“Sampai saat ini sudah empat sekolah dan tiga perusahaan di seputaran Cikarang yang sudah kami lakukan simulasi gempa. Selanjutnya kegiatan serupa terus kita lakukan ke tempat lain,” katanya.
Andika melanjutkan tujuan simulasi bagi anak-anak sebagai edukasi ketika terjadi gempa. Selain itu juga supaya mereka tidak terlalu panik dan tertib ketika keluar dari gedung sekolah saat gempa terjadi.
“Memang dari alat BMKG yang sebelumnya diletakan di Kabupaten Bekasi, potensi terjadinya gempa kecil, namun dalam hal ini kami tetap memberikan edukasi kepada pelajar. Sebab yang namanya gempa itu bisa terjadi kapan saja,” katanya.
Dia menjelaskan sebelum dilakukan simulasi, murid-murid dibekali pengetahuan melalui edukasi singkat dengan cara memaparkan pengertian gempa menggunakan video kartun yang mudah dipahami oleh usia dini.
“Alhamdulillah mereka bisa memahami apa yang sudah kami jelaskan karena saat ditanyakan satu persatu, mayoritas anak-anak mengetahui dan memahami ditanya ketika gempa tiba,” katanya.
Kepala Sekolah Al-Hidayah Islamic School Lukman Hakim mengatakan kegiatan simulasi gempa bagi anak dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mereka khususnya saat menghadapi gempa sebab gempa bumi bisa terjadi kapan dan dimana saja.
“Walaupun kita semua tidak berkeinginan terjadi gempa, namun dengan kegiatan ini bisa memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik kami. Dan ketika memang terjadi gempa, mereka sudah tidak panik, bahkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat saat gempa tiba,” katanya.
Orang tua murid Eva Windhi Pangestu (40) mengapresiasi kegiatan BPBD Kabupaten Bekasi yang menurutnya membantu anaknya untuk merespon cepat saat terjadi musibah atau bencana gempa.
“Kegiatan ini sangat positif. Ya kita tidak berharap ada gempa. 15 tahun tinggal di Bekasi belum pernah ada gempa di sini tapi kan kita tidak pernah tahu, jadi kalaupun ke depan terjadi, anak saya sudah tahu harus bertindak seperti apa,” tandasnya. (FB)