Fakta Bekasi, KABUPATEN BEKASI — Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, selain populasinya yang besar Indonesia juga memiliki suku dan budaya yang beragam. Keragaman tersebut hidup saling menghormati dan menghargai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika yang tercermin di setiap wilayah indonesia khususnya Kota Jababeka.
Kota Jababeka merupakan kota mandiri yang memiliki lahan seluas 5.600 hektare dengan beragam fasilitas bertaraf global dari area hunian, bisnis, komersil, pendidikan, kesehatan, hingga ruang terbuka hijau, dengan fasilitas yang lengkap Jababeka tidak hanya dihuni oleh masyarakat Indonesia tetapi juga ekspatriat.
“Kota Jababeka sendiri saat ini didominasi lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional dengan suku dan budaya yang beragam, sehingga kawasan ini memiliki toleransi antar sesama masyarakat yang tinggi,” Albert Mulyono selaku Head of Township PT Graha Buana Cikarang
Dalam upaya meningkatkan toleransi antar sesama masyarakat di wilayah Kota Jababeka dan sekitarnya, PT Jababeka menghibahkan lahan seluas 1,2 Hektare kepada pemerintah Kabupaten Bekasi agar dapat dimanfaatkan menjadi taman wisata religi. Pada tahap awal ini telah dibangun kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi Jababeka Cikarang.
Sekadar informasi, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sendiri merupakan forum yang dibangun oleh masyarakat dan difasilitasi Pemerintah dalam membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk meningkatkan kerukunan masyarakat.
Pada Senin (13/05/24) telah diresmikan Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi di Jababeka Cikarang. Selain peresmian kantor FKUB, hari itu juga menjadi momentum peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah enam agama di kawasan wisata religi.
Pembangunan taman wisata religi diawali dengan pembangunan kantor FKUB, selain digunakan sebagai sekretariat tempat bekerjanya wakil-wakil dari majelis agama, kantor ini dapat digunakan menjadi tempat bermusyawarah, berdialog, bertukar pikiran membangun kesepakatan untuk mencapai kesepahaman sehingga Kabupaten Bekasi akan terus maju dan sejahtera.
“Rencananya di taman wisata religi akan dibangun enam rumah ibadah dengan desain karakteristik dari masing-masing agama. Kawasan wisata religi ini terbuka untuk umum sehingga masyarakat dan pengunjung dapat melihat keragaman dan kerukunan beragama di wilayah Kabupaten Bekasi. Taman wisata religi juga dilengkapi dengan teknologi digital yang akan memudahkan masyarakat dan pengunjung,” sambung Albert.
Keberadaan taman wisata religi membuat Kota jababeka berhasil menjadi kawasan terintegrasi yang mengusung konsep “Live, Work, Play”. Agama sendiri merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia sehingga taman wisata religi mampu memenuhi kebutuhan religi masyarakat yang termasuk pada pilar Live.
“Dengan hadirnya taman wisata religi 6 agama para masyarakat di Kota Jababeka dapat melakukan aktivitas pekerjaan, bertempat tinggal, pendidikan, menikmati hiburan, hingga keagamaan di dalam satu wilayah dengan fasilitas yang lengkap serta rasa aman dan nyaman,” tutup Albert.
Selain fasilitas yang lengkap dan memenuhi konsep “Live, Work, Play”, aksesibilitas serta konektivitas masyarakat dari dan menuju Kota Jababeka juga semakin mudah karena saat ini tengah berjalan pembangunan infrastruktur modern seperti MRT fase III Cikarang-Balaraja dan LRT Jakarta-Cikarang yang nantinya akan berhenti di tengah Kota Jababeka, tentunya hal ini akan meningkatkan perekonomian di wilayah ini. Oleh karena itu, Kota Jababeka masih menjadi pilihan tepat sebagai tempat hunian yang nyaman ataupun berinvestasi.
Tentang Jababeka :
Jababeka Cikarang adalah kota mandiri modern terlengkap seluas 5.600 Ha dengan penduduk sekitar 1,2 juta orang. Kota Jababeka adalah proyek kota mandiri pertama PT Jababeka Tbk yang sudah berkembang dari sebuah lahan hijau menjadi sebuah komunitas yang terdiri dari kawasan industri, hunian asri, dan komersial dengan berbagai fasilitas yang lengkap. Berlokasi strategis di sepanjang koridor Bekasi hingga Cikampek, Kota Jababeka bisa diakses dengan jalan tol dan kereta api dengan waktu tempuh 45 menit dari pusat bisnis Jakarta. (***)