Fakta Bekasi, CIKARANG SELATAN–Markas Cabang (MC) Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bekasi gelar aksi unjuk rasa terhadap pengembang Kawasan Industri Lippo Cikarang yang digelar di Distrik 1 Meikarta, Lippo Cikarang, Cikarang Selatan, Selasa (21/2/2023).
Kurang lebih 700 personil Laskar Merah Putih dengan berorasi menuntut empat permintaan terhadap pengembang Kawasan Industri Lippo Cikarang diantaranya, untuk lebih berpihak kepada masyarakat sekitar terutama pedagang kecil (K5) untuk memberikan lokalisasi yang layak jika tidak boleh berjualan di area Kawasan industri.
Meminta Kepada pengembang Kawasan Industri Lippo Cikarang Untuk memberikan akses jalan yang layak dan permanen untuk masyarakat sekitar Kawasan industri sehingga tidak terkesan adanya isolasi antara lingkungan terdekat Kawasan dengan area Kawasan industri.
Membuka ruang Kerjasama sinergi antara pengembang Kawasan Industri dengan Organisasi kemasyarakatan dan tidak mengutamakan pihak-pihak tertentu dan ikut bertanggung jawab terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Kawasan Industri Lippo Cikarang untuk lebih mengutamakan Tenaga Kerja Lokal Kabupaten Bekasi. Sehingga tidak hanya mendatangkan investor untuk kepentingan bisnis semata.
“Dalam aksi hari ini ada beberapa hal yang kita sampaikan, pertama berharap adanya sinergitas dengan pengembang kawasan dengan warga terdekat seperti pedagang kecil yang kemarin disapu bersih sama pihak kawasan tapi tidak ada solusi, alhamdulilah ada titik temu dengan pihak kawasan,” kata Ketua MC LMP Kabupaten Bekasi Eko Tryanto.
Selanjutnya terkait akses yang layak dari kawasan industri untuk lingkungan terdekat yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat, salah satunya jalan di Desa Cicau dan Nagasari yang tidak ada akses yang layak yang tidak diberikan sama lippo terhadap wilayah di Selatan Kabupaten Bekasi.
“Terkait akses jalan yang ada di Desa Cicau yang sekarang ditutup oleh pihak kawasan industri, yang ada akses sekarang itu harus muter sepanjang 5 km, sama dengan yang di Delta Silicon 8 yang aksesnya diberikan Lippo tapi parahnya akses tersebut ditutup buka dari pagi jam 8 sampai 8 malam, itu juga kita sampaikan agar untuk dibuka terus menerus,” kata dia.
Atas aksi unjuk rasa ini dirinya berharap ada sinergi dan kerjasama dari pihak pengembang kawasan industri sama dengan lingkungan terdekat dan Organisasi kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Untuk saat ini hasil dari mediasi dengan pihak lippo baru hanya kesepakatan secara lisan, tapi mereka akan menjamin dengan ada tahapannya. Kalau memang satu bulan tidak ada realisasi kita akan aksi dengan lebih banyak lagi personil Laskar Merah Putih,” tandasnya. (FB)