
Fakta Bekasi, KEDUNGWARINGIN – Rehab total bangunan SDN 04 Karangmekar yang membangun dua ruang kelas bertingkat dengan anggaran Rp1,3 miliar lebih, diduga mark up anggaran. LSM Aliansi Pemuda Bangun Daerah (APBD) menduga, rehab total dengan anggaran fantastis bisa membangun lebih dari dua ruang kelas bertingkat.
Ketua LSM APBD Erik Mahpudin membeberkan, dalam kegiatan pembangunan dua ruang kelas bertingkat, anggaran sebesar Rp1,3 miliar lebih terbilang sangat besar. Sebab, pada umumnya pembangunan dua ruang kelas menghabiskan anggaran sekitar kurang lebih Rp200 jutaan. Jika bertingkat, maka anggaran tidak sampai Rp1 miliar.
“Temuan kami direhab total SDN 04 Sukamekar diduga anggarannya sengaja dimark up, karena merehab dua ruang kelas bertingkat seharusnya tidak lebih dari satu miliar. Kami akan terus pantau proses pembangunannya agar hasil pekerjaannya dengan anggaran yang digelontorkan bisa sesuai,” ungkapnya.
Menurut Erik, anggaran Rp1,3 miliar lebih bisa merehab lebih dari dua ruang kelas. Bahkan bangunan sekolah yang ada saat ini kondisinya juga perlu dilakukan renovasi. Erik menilai, sepatutnya pekerjaan tidak hanya rehab total bangunan lama, tapi juga bisa renovasi ringan bangunan lama.
“Sebelah bangunan yang direhab total juga ada ruang kelas lama yang memerlukan renovasi ringan. Harusnya kan bisa sekaligus dikerjakan, karena anggaran yang disediakan sangat besar,” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang belum ada yang bisa dikonfirmasi. Kepala dinas dan kepala bidang bangunan negara belum memberikan konfirmasi terkait hal ini. (***)