Fakta Bekasi, KABUPATEN BEKASI–Pemilu serentak 2024 kali ini terdapat banyak intrik politik yang memunculkan isu-isu penghianatan. Perpindahan dukungan parpol, rekomendasi cabup cawabup yang terus berubah, hingga tidak loyalnya kader partai untuk mematuhi perintah partai, tampak jelas mewarnai pilkada Kabupaten Bekasi. Fakta Bekasi merangkum pendapat beberapa politisi dan petinggi parpol, ini kata mereka :
Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bekasi Helmi.”Tidak ada politik penghianatan karena tim pemenangan BN Holik Qodratulloh dan Faizal solid. D kami pastikan visi teman-teman koalisi satu tujuan untuk memenangkan Holik-Faizal. Tidak ada di tim kami yang akan main dua kaki, dan kami yakin tidak ada pembelotan. Semua kader Gerindra wajib melaksanakan perintah partai”
Sekretaris DPD PAN Kabupaten Bekasi Jamil.
“DPP PAN sudah mengarahkan kami di Kabupaten Bekasi wajib untuk mendukung dan memenangkan Holik-Faizal. Bisa saja terjadi penghianatan karena beberapa faktor, namun semua berdasarkan etika politik yang sudah dibangun. Berbeda dukungan bisa karena faktor hubungan kekeluargaan dan kedekatan. Selama memiliki alasan logis, PAN tidak memberikan sanksi apapun”
Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bekasi Ajuk Junaedi.”Fenomena gonta ganti pasangan, gonta ganti parpol pengusung dan pendukung memang wajar dan dinamis. Tentunya jika terjadi penghianatan atau pembelotan kader, partai bisa memberikan sanksi dan jika kader Gerindra yang terpilih menjadi anggota DPRD berbeda dukungan atau berkhianat, bisa di Pergantian Antar Waktu (PAW), itu sanksi yang berat bagi penghianat”
Calon Wakil Bupati Bekasi Faizal Hafan Farid.
“Kalau soal itu masalah internal dan privasi orang. Dunia seperti ini (politik) banyak daya tarik yang lain. Selama janur kuning belum melengkung itu sah-sah aja. Mudah-mudahan itu tidak terjadi di tim koalisi Gerindra, PKS, PAN dan NasDem”
Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Bekasi Novy Yasin.”Golkar meski paling akhir memutuskan mendukung Dani Ramdan-Romli, kami tetep yakin solid. Mana ada politik penghianatan, udah biasa politik itu dinamis. Kami pastikan semua kader Golkar mendukung Dani-Romli, jika ada yang berbeda dukungan, saya pastikan akan ada sanksi dari partai”
Ketua DPC PPP Kabupaten Bekasi Cecep Noor.
“Seluruh partai dari tingkat atas sampai bawah memang sedang tidak baik-baik saja. Namun PPP sudah solid sejak awal untuk mendukung Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja. Dan secara terbuka kami tidak menutup diri untuk menerima dukungan dari kubu atau pihak lain. Secara bijak, dinamika politik tahun ini memang agak beda, bisa saja banyak kekurangan dan kurangnya komunikasi antara daerah dan pusat. PPP melihat ini bukan politik penghianatan, tapi politik yang dinamis”
Wakil Ketua DPC Demokrat Romi Oktaviansyah. “Demokrat memiliki aturan bagi kader yang berbeda dukungan, sesuai dengan AD ART partai. Politik penghianatan itu tidak ada. Itu hanya sepakat dan tidak sepakat aja, semua hanya masalah komunikasi yang belum efektif antara satu dan pihak yang”
Ketua DPC PBB Kabupaten Bekasi Iin Farihin.
“Tidak ada yang berkhianat, sebetulnya setiap parpol punya aturan dan semangat pilkada ini, daerah hanya bisa mengantarkan dan restu dari pusat. Ini dinamika politik dan bukan penghianatan, dan orang Bekasi itu pinter, mana yang akan dipilih nantinya”
Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Bekasi Usup Supriyatna.”PDIP melihat fenomena ini bukan politik penghianatan, tapi politik yang dinamis. Sudah pasti di PDIP jika ada kader yang tidak menjalankan amanah partai, maka diberikan sanksi. Bahkan kader PDIP yang akan menjadi anggota DPRD dibuat pakta integritas untuk memenangkan Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja”
Politisi PBB Muhtadi Muntaha.”Ciri-ciri orang munafik itu salah satunya berkhianat. Dan politik penghianatan itu sangat tidak bagus, bahaya yang seperti itu jika jadi pemimpin. Gak pantes elit parpol begono begini, yang jadi korban ya masyarakat juga. Tidak sesuai dengan prinsip KH Noer Ali dan teman seperjuangannya yang selalu bersama dan tidak saling menghianati untuk kepentingan masyarakat. Saya harap partai partai di Kabupaten Bekasi jangan jual-jual agama, padahal kelakuannya tidak sesuai dengan ucapannya,” terang dia. (***)