Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT–Sampah menjadi salah satu masalah terbesar yang menghinggapi kota-kota besar. Hingga kini, permasalahan sampah menjadi salah satu pekerjaan rumah baik pemerintah pusat maupun daerah yang masih belum bisa dipecahkan.
Oleh sebab itu, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi meminta Dinas Lingkungan HIDUP (DLH) lebih kreatif dalam menangani sampah. Tujuannya, agar tidak terjadi penumpukan di sejumlah tempat seperti yang terjadi belakangan ini.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Uryan Riyana mengatakan Pemerintah Daerah (Pemkab) Bekasi sampai sekarang belum bisa menangani masalah kebersihan yang belum maksimal, terlihat masih banyak sampah yang berserakan karena tidak diangkut oleh Dinas terkait. Selain itu dengan menggunakan teknologi, penanganan sampah juga bisa dilakukan melalui kerjasama dengan swasta.
“Tinggal kreativitas eksekutif untuk melakukan hal seperti ini. Tidak melulu dengan APBD sebetulnya, kalau eksekutifnya kreatif saja dalam hal ini Dinas Lingkugan Hidup ini selesai. Saya sudah ngomong banyak saat rapat dengan Dinas LH dari dulu, memang kreativitas mereka belum digali secara maksimal,” ujar dia, Jumat (22/3/2019).
Penumpakan sampah plastik di sejumlah kali di wilayah Kabupaten Bekasi sempat membuat ramai publik belakangan ini. Uryan mengatakan, sampah telah menjadi momok menakutkan bagi lingkungan di Kabupaten Bekasi. Karena itu, harus ada upaya maksimal untuk penyelsaian dari hulu ke hilir oleh dinas terkait.
Dari hulu misalnya, melalui sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Tentunya dinas terkait harus membuat sistem prosedur untuk pengumpulan sampah di satu tempat agar tertata rapih.
“Saat ini saya melihat dinas itu kurang serius membuat sebuah sistem agar sampah ini tidak dibuang sembarangan,” ujarnya.
Selain itu, harus ada hukuman bagi pembuang sampah sembarangan. Tentunya pemerintah daerah juga harus menyelsaikan persoalan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng terlebih dulu.
“Sampah ini bisa dijadikan energi, sehingga sampah tidak terlalu banyak. Kalau di Burangkeng saja penuh, bagaimana diluar. Pantas sampah dimana-mana,” ucapnya. (ADV)