FAKTABEKASI.COM–Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Metro Bekasi kembali melakukan penangkapan terhadap pelaku yang tersandung kasus narkoba. Kali ini, Polisi menangkap 9 pemuda yang kedapatan sedang pesta menghisap daun ganja di dua lokasi, pada Sabtu (20/1/2018).
Lokasi pertama yang digerebek Polisi adalah Kampung Utan, RT02, RW029, Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung dan lokasi lainya di Graha Prima Baru, RT07, RW025, Desa Tambun Selatan, Kecamatan Tambun Selatan. Tersangkanya berinisial JJ, DH, HI, S, DS, RP, CDP, AB, NK, dan F.
“Mereka kita tangkap saat para pelaku ini sedang pesta narkotika jenis ganja di dua lokasi tersebut. Informasi ini kita dapat berdasarkan laporan masyarakat,” ujar Kapolres Metro Bekasi Kabupaten, Kombespol Candra Sukma Kumara, Sabtu (20/1).
Kapolres menjelaskan, awalnya penangkapan para pelaku yang sedang pesta ganja ini setelah pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di lokasi kejadian kerap dijadikan lokasi pesta ganja.
“Lalu tim kita melakukan pengamatan di lokasi untuk menelusuri keberan informasi itu. Dan informasi itu memang benar hingga akhirnya kita gerebek dan tangkap semua peserta pesta ganja tersebut,” terangnya.
Pihaknya dari para pelaku ini mengamankan barang bukti 31 ampel ganja seberat 159,26 gram, 16 plastik klip bening kecil ganja seberat 22,31 gram, 2 linting ganja siap hisap seberat 0,98 gram, 2 ampel ganja seberat 8,80 gram, dan 1 paket ganja seberat 36,54 gram.
“Saat kita periksa, diakui para pelaku bahwa ganja itu milik JJ. JJ mengaku membeli ganja itu secara patungan, dan dirinya tak ikut patungan karena dia yang membli ganja ke penjualnya,” bebernya.
“Dari hasil interogasi juga kita dapati informasi, bahwa DH meyimpan ganja di bagasi motor Hinda Street hitam berupa 16 plastik klip bening kecil ganja sebanyak 22,31 gram,” sambungnya.
Jelas Kapolres, JJ, HI dan DH mengakui mendapatkan narkoba ganja ini dari B yang masih dalam pengejaran pihaknya. “Para pelaku dikenakan Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda Rp1 miliar,” jelasnya. (FB)