Fakta Bekasi, CIKARANG UTARA– PT. Graha Buana Cikarang, salah satu anak usaha PT. Jababeka Tbk menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan Smart City serta Urban Development dengan Hong Kong Smart City Consortium yang dilakukan secara daring – 30 November 2020 dalam Belt and Road Summit 2020.
Kerja sama tersebut merupakan salah satu wujud nyata dari Jababeka dalam membangun dan mengembangkan Smart City di Indonesia. Berawal dari pusat kawasan industri terbesar di Indonesia, kini Kota Jababeka telah bertransformasi menjadi kota mandiri dengan dukungan beragam infrastruktur dan fasilitas kelas dunia.
“Suatu kehormatan dapat bekerja sama dengan Hong Kong Smart City Consortium khususnya dalam mengembangkan Smart City di Kota Jababeka. Diharapkan dengan terbentuknya kerja sama ini dapat menjadi loncatan dan inovasi baru bagi pengembangan kota Jababeka,” tutur President Director PT. Graha Buana Cikarang, Suteja S. Darmono.
Hal senada pun dilontarkan oleh Chairman Hongkong Smart City Consortium – Gary Yeung dalam sambutannya. Dirinya meyakini bahwa kerja sama ini akan membuka berbagai peluang baru dan memberikan dampak positif, khususnya untuk perkembangan ekonomi di Kota Jababeka.
Adapun kerjasama pengembangan Smart City ini akan berfokus pada pengembangan Smart Mobility, Smart Security, Smart Energy & environmental Technologies dan Smart Information & Communication Technologies (ICT) yang telah menjadi keahlian dari Smart City Consortium (SCC).
Smart City sendiri merupakan suatu metode pengembangan kota baru dengan penerapan wawasan dan teknologi terkini yang dapat mentransformasi dan meningkatkan sistem, operasi dan pelayanan di kota tersebut.
Konsep Smart City memungkinkan seluruh aspek kota dapat terhubung dan terintegrasi satu sama lain sehingga lebih efisien dan dapat meningkatkan kualitas hidup. Kedepannya, konsep tersebut akan diterapkan dalam pengembangan kota Jababeka yang memang telah dirancang dan siap menyambut era Internet of Thing (IOT) , Artificial Intelegent dan Industry 4.0.
Jababeka meyakini dengan penerapan konsep inovatif ini dapat menyelesaikan berbagai permasalahan kota secara efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan pelayanan publik dengan lebih baik dengan dukungan teknologi terkini.
Konsep Jababeka Smart City memiliki 6 fokus area utama yakni pengembangan keamanan, infrastruktur, kependudukan, lingkungan, sarana transportasi, pusat bisnis & inovasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kota Jababeka telah memiliki berbagai infrastruktur lengkap seperti pembangkit listrik mandiri, water treatment plant, smart apps hingga jaringan fiber optic untuk layanan internet berkecepatan tinggi sebagai dasar dari pengembangan Smart City.
“Kedepannya kami terus berinovasi , sehingga nantinya Kota Jababeka akan menjadi Kota pintar seutuhnya dan menciptakan sebuah ekosistem teknologi layaknya Silicone Valley,” ucap Suteja.
Dirinya pun menambahkan bahwa Jababeka senantiasa membuka diri kepada berbagai pihak yang ingin bekerja sama dan mengembangkan bisnisnya di kota Jababeka. Kota Jababeka saat init telahmenjadi salah satu destinasi unggulan bagi para pelaku bisnis dan investor dari berbagai negara.
Sedikitnya lebih dari 2000 perusahaan nasional dan multinasional yang telah bergabung dikawasan Kota Jababeka. Tak hanya itu, kota Jababeka juga telah dilengkapi dengan kawasan residensial & komersial serta berbagai fasilitas penunjang perkotaan lainnya seperti pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat rekreasi olahraga, hingga pusat perbelanjaan modern.
Kawasan Jababeka yang telah dikembangkan lebih dari 31 tahun telah menjadi magnet tersendiri di koridor Timur Jakarta dan menjadi salah satu pusat perekonomian negara. (FB)