Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT – Pembangunan WC Sultan yang menghabiskan anggaran hampir Rp200 juta per unit dengan total 488 unit dan peningkatan jalan lingkungan dengan sistem e-catalog pada APBD 2020, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja diduga menerima aliran dana yang cukup besar dari dua kegiatan tersebut. Hal itu didasari dari adanya kepentingan dalam dua kegiatan itu.
Tokoh masyarakat Bekasi Damin Sada mengungkapkan, sebagai kepala daerah seharusnya bupati hanya sebagai pemegang kebijakan saja. Namun kenyataannya, dua kegiatan tersebut (dan mungkin masih ada kegiatan lain) melibatkan dirinya secara langsung atau tidak langsung menerima aliran dana karena adanya kepentingan.
Baca juga: WC Sultan, Bupati Panik
“Sudah gak mungkin kalau kosong gitu aja, saya menduga ini jelas ada aliran dana ke dia (bupati) melalui seseorang yang mengkoordinir dua kegiatan itu. Ini jelas kok arahnya (aliran dana) dan kami tahu siapa-siapa aja yang ada dibelakang itu,” terang Damin.
Ditambahkan, bupati lebih mementingkan diri dan golongannya ketimbang memperbaiki Kabupaten Bekasi. Menurutnya, wajar saja jika saat ini tidak ada kemajuan signifikan saat dua tahun dipimpin Eka.
“Udah gak bener ini, mulai dari perencanaan sampai penyerapan semua banyak kepentingan dan mencari kesempatan. Kayak begini mah tinggal tunggu waktu aja,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Damin menjelaskan, jika setiap kegiatan yang didasari kepentingan kepala daerah, baik untuk kepentingan politik atau kepentingan individu, maka nasib Eka tidak akan berbeda dari bupati sebelumnya.
“Contoh aja nih ya, wc itu ada 488 kegiatan tapi dikerjakan hanya puluhan kontraktor, apa ini bukan kepentingan? Soal jaling e catalog, semua pihak menolak untuk dilaksanakan tahun 2020, tapi bupati mengeluarkan surat sakti yang memastikan jaling e catalog dapat berjalan. Pada akhirnya dua jenis kegiatan ini jadi masalah kan?,” pungkasnya.
Untuk informasi, ratusa. Kegiatan pembangunan wc dikerjakan hanya puluhan kontraktor. Artinya, satu kontraktor dapat mengerjakan puluhan unit wc. Sementara untuk jaling e catalog, Pemkab Bekasi melakukan kerjasama dengan satu distributor untuk membeli bahan material di batching plan dengan harga lebih mahal. (mot)