Fakta Bekasi, CIKARANG UTARA–Proyek normalisasi dan pembangunan tanggul Kali Cilemah Abang yang beralamat di Perumahan Graha Pemda, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara yang dikerjakan pada tahun 2021 kini kondisinya mengkhawatirkan, Senin (6/6/2022).
Pasalnya, proyek Kementrian PUPR yang di kerjakan menghabiskan anggaran Rp 18.348.186.186 (18 miliar) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 untuk Pengendalian Banjir Kali Cilemah Abang kini sudah amblas hingga nyaris jebol.
Warga yang mengetahui mulai khawatir atas kondisi tanggul tersebut, bahkan beranggapan pengerjaan proyek tanggul yang dikerjakan oleh pihak ke ketiga (PT. Daka Megaperkasa) asal-asalan dan pembangunan pun diduga kurang kajian dalam proses perencanaannya.
“Terjadinya amblas tersebut saat air kali deras, diduga kurangnya perencanaan yang matang menjadi penyebab longsornya tanah tersebut, karena tidak kuat menahan beratnya tanah yang ditimbun dan tidak adanya beton penahan dinding kali,” ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.
“Kami warga mengakui bahwa dengan
adanya proyek pembangunan tanggul kali Cilemah Abang untuk penanganan banjir bagi kami warga sangat terbantu. Tapi nyatanya hasil yang sudah dikerjakan mengecewakan, bahkan bisa berdampak lebih parah bila sampai nanti tanggul jebol,” sambungnya.
Untuk itu, warga setempat meminta Kementerian PUPR untuk memastikan, pengerjaan tersebut sudah benar adanya, sehingga uang rakyat yang digunakan untuk membangun tersebut tidak mubazir dan dapat memberikan mamfaat bagi warga sekitar.
“Kami secepatnya akan menyurati Kementerian PUPR untuk meninjau pengerjaan tanggul Kali Cilemah Abang bila masih melanjutkan proyek tersebut. Tidak ada maksud lain, dalam hal kami hanya ingin mendapatkan hasil yang sesuai dan yang diharapkan atas pembangunan tersebut,” tegasnya.
Terpisah, Manager Teknis PT. Daka Megaperkasa Rizki menjelaskan bahwa amblasnya pada titik proyek pembangunan tanggul Kali Cilemah Abang karena struktur tanah yang labil, sehingga membuat tanggul amblas,” kata dia saat di Konfirmasi Fakta Bekasi, Senin (6/6/2022).
Atas kejadian itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim ahli dan hasilnya memang dititik tersebut struktur tanahnya labil.
“Sebelum pembangunan telah kita survei dan lakukan analisa, namun mungkin pada titik tersebut struktur tanahnya labil. Titik itu bakal diperbaiki karena saat ini masih proses pemeliharaan dan nanti akan ditancapkan tiang beton,” tambahnya.
Pihaknya sebagai tim teknis sudah melakukan pengecekan kelapangan dan akan menkaji lagi kontur tanah di lokasi tersebut. Karena memang nanti tanggul tesebut akan dibangun kontruksi.
“Kita akan melakukan penanganan khusus pasca amblasnya tanah di lokasi proyek tersebut karena memang pada tahun ini juga akan dibangun kontruksi, saya berharap warga bisa bersabar karena kami juga masih menunggu desainnya. Insallah secepatnya kami bisa selesaikan,” tandasnya.
Perlu diketahui, bahwa PT. Daka Megaperkasa kembali menjadi pemenang atas lelang Pengendalian Banjir tahun anggaran 2022 dari Kementerian PUPR sebesar Rp. 22 miliar. (FB)