Fakta Bekasi, CIKARANG UTARA— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi melalui Komisi III angkat bicara terkait tanggul kali Cilemah Abang, di Perumahaan Graha Pemda, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, yang dianggarkan melalui APBN sebesar Rp 18 Miliar pada tahun 2021 kondisi kini mengkhawatirkan masyarakat.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Helmi mengatakan bahwa seharusnya Kementrian PUPR meninjau ulang kelapangan untuk melihat hasilnya dan menganalisa atas longsornya hasil pengerjaan dari pihak ketiga itu.
“Saran saya dari Kementerian meninjau ulang kembali, PPTK dan PPK harus siap hadir menganalisa penyebab kejadian longsornya secara kontruksinya, maupun hasil sondirnya,” terangnya.
Helmi Juga menegaskan pihak kontraktor juga wajib bertanggung jawab atas pekerjaan fisiknya di lapangan, sehingga membuahkan manfaat di lapangan bukan malah membuat resah masyarakat.
Baca juga: Dibangun Habiskan Rp18 Miliar, Kini Kondisi Tanggul Kali Cilemah Abang Mengkhawatirkan
“Sekarang pihak Kontraktor mesti bertanggung jawab atas kerjaannya yang dikerjakan waktu tahun 2021 lalu, karena segi manfaatnya belum kelihatan, makanya pihak PUPR wajib hadir kelapangan dalam hal membahas kontruksi yang tidak sempurna itu biar sempurna lagi, kalau masih ada masa pemeliharaannya tolong diselesaikan,” tegas Helmi.
Politisi dari Partai Gerindra ini juga menegaskan, kalau bilang masalah tanah labil seharusnya disondir titik labilnya di mana. Pasalnya secara ilmu sipil ada solusinya.
“Kalau tanah labil, kan meskinya kalau secara ilmu sipil ada solusinya. Solusinya seperti apa?, kalau kerjaan berantakan jangan lepas tangan begitu aja, kudunya mereka pasang tembok penahan tanah supaya tidak labil, jangan alasan labil kontruksi malah di rusak, jangan berlindung di balik masalah, itu salah. Meskinya harus ada solusinya dengan anggaran Rp 18 miliar itu seharusnya masyarakat tenang,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, Komisi III akan meninjau ke lokasi, untuk melihat kondisi tanggung Kali Cilemah Abang, karena kalau tidak diselesaikan warga sekitar yang terkena imbas dari pembangunan yang tidak sempurna itu.
“Kita akan bikin sekejul kapan bisa kelokasi nya, minggu ini penuh, paling minggu depan kami survei ke lapangan,” tandasnya. (FB)