Faktabekasi.com, CIKARANG SELATAN-Masyarakat peserta BPJS Kesehatan diimbau lebih memaksimalkan aplikasi mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Meski telah diluncurkan sejak tahun lalu, aplikasi yang dapat diakses melalui telepon genggam itu minim peminat. Alhasil, para peserta masih membanjiri kantor BPJS.
“Memang proses sosialisasinya harus ditingkatkan. Tujuan dari aplikasi mobile-JKN ini agar masyarakat lebih terlayani, tidak perlu jauh-jauh ke kantor cabang, namun memang pada kenyataannya terdapat berbagai kendala. Banyak juga yang belum mengetahuinya,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabupaten Bekasi Nur Indah Yuliaty saat jumpa pers di Elysium Cikarang Selatan, Selasa (3/4).
Sejak mulai diperkenalkan pada November 2017 lalu, mobile-JKN mendapat sambutan hangat dari para peserta JKN-KIS. Namun seiring berjalannya waktu, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui aplikasi tersebut hingga akhirnya tidak dimaksimalkan dengan baik.
Maka dari itu, kata Nur, mulai tahun ini sosialisasi penggunaan mobile-JKN kembali digencarkan. “Persoalannya memang selain masyarakat tidak mengetahui aplikasi tersebut, ada juga yang tidak paham cara menggunakannya. Maka dari itu, kami fokuskan sekarang sosialisasi. Target kami, minimal 125 peserta mengunduh aplikasi tersebut setiap hari,” ucapnya.
Dikatakan Nur, berbagai fitur dapat digunakan masyarakat melalui aplikasi tersebut, di antaranya perpindahan fasilitas kesehatan pratama. “Jika masyarakat tahunya pindah faskes itu harus ke kantor, sebenarnya tidak perlu, tinggal melalui aplikasi itu saja. Kemudian nanti akan diberi kartu virtual yang bisa digunakan sebagai mana kartu fisik,” ucapnya.
Melalui aplikasi itu pun, lanjut dia, masyarakat dapat berkonsultasi langsung terkait kondisi kesehatannya. “Di aplikasi itu ada layanan konsultasi, jika ada keluhan tentang kesehatan tinggal ditulis saja, nanti ada yang menjawab. Kemudian tercatat juga rekam medis kita. Jika belum bayar, bisa tercantum tagihan kita berapa,” tandasnya. (ddk)