KABUPATEN BEKASI–Kecamatan Cikarang Timur menjadi kecamatan terakhir di bentuknya Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) kecamatan, oleh FPRB Kabupaten Bekasi, Senin (10/10/2022) yang digelar di Kantor Kecamatan Cikarang Timur.
Ketua FPRB Kabupaten Bekasi Tuty Nurcholifah Yasin mengatakan, sebanyak 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi telah selesai terbentuk, dan Kecamatan Cikarang Timur menjadi kecamatan terakhir yang dibentuk.
“Alhamdulillah kami sudah membentuk sampai 23 kecamatan, dan hari ini mudah-mudahan dengan terbentuknya FPRB di Kabupaten Bekasi khususnya di setiap kecamatan bisa memberikan kemudahan untuk masyarakat sehingga saat terjadi bencana semua sudah siap, semua sudah bersedia, sudah terlatih dan sebagainya,” kata Tuty.
Tuty menabahkan bencana tidak bisa dihilangkan di manapun, akan tetapi untuk mengurangi bencana itu bisa dilakukan. Maka dari itu dengan terbentuk FPRB bisa mengurangi bencana yang terjadi di Kabupaten Bekasi.
“Kalau untuk menghilangkan bencana itu susah, tapi kalau untuk mengurangi mudah-mudahan dengan adanya FPRB bisa membantu semuanya,” terangnya.
Untuk ketua FPRB Kecamatan Cikarang Timur yang sudah terbentuk, semoga bisa bertanggung jawab dan amanah. “Mudah-mudahan ketua dan kepengurusan FPRB Cikarang Timur terpilih, bisa amanah bisa bertanggung jawab khususnya untuk kerelawanan dan kemanusiaan bisa di kedepankan,” kata dia.
Tuty mengatakan, dengan selesainya pembentukan FPRB kecamatan, Dimana dalam waktu dekat nanti akan dikukuhkan atau di lantik langsung oleh Pj. Bupati Bekasi, mudah-mudahan dalam bulan ini bisa terselenggara.
“Selanjutnya tinggal melakukan pelantikan pengurus kecamatan Se- Kabupaten Bekasi. Bukan hanya itu untuk pelatihan juga sudah kita masukkan ke program kerja insallah bisa kami laksanakan diakhir tahun, salah satunya pelatihan untuk evakuasi mandiri, nanti FPRB akan berkerjasama dengan Dinas Damkar dan BPBD dalam menyelenggarakan pelatihan tersebut,” terang Tuty.
“Perlu diketahui bahwa FPRB ini bertugas pra bencana, akan tetapi ketika pasca bencana kami juga bisa turun. Bisa membuat dapur umum, membantu masyarakat yang terdampak bencana karena di FPRB ini bukan satu elemen masyarakat yang tergabung, ada Pengusaha, Pemerintah, Aktivis, Rekan Media, Relawan dan yang lainnya yang nanti bisa membantu masyarakat pasca bencana terjadi,” tandasnya. (FB)