Fakta Bekasi, CIKARANG— PT Jababeka Tbk kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan Kota Jababeka menjadi kota mandiri berkonsep Transit Oriented Development (TOD) dan environmentally sustainable melalui Trans-Jababeka.
Trans-Jababeka sendiri adalah layanan transportasi massal terintegrasi yang melayani pergerakan masyarakat di Jababeka-Cikarang, baik di dalam kawasan maupun antar kawasan dari Kabupaten Bekasi hingga menyentuh ibukota DKI Jakarta dan wilayah aglomerasi Jabodetabek dan sekitarnya.
Terbaru, berhasil diluncurkannya layanan angkutan antar jemput atau shuttle bus LRT City Bekasi menuju Kota Jababeka oleh Direktur Angkutan BPTJ Kementerian Perhubungan RI Tatan Rustandi pada hari Kamis (14/12), di Hollywood Junction Jababeka, Kota Jababeka-Cikarang. Shuttle bus LRT City Bekasi ini sendiri merupakan layanan angkutan massal berbasis bus point to point dengan rute perjalanan Hollywood Junction Jababeka – Kawasan Industri – LRT City Bekasi – Kawasan Industri Jababeka – Hollywood Junction Jababeka yang di-provide oleh AO Shuttle By AO Group.
Mudahkan mobilisasi warga dan pekerja di kawasan
Menurut Baju Sutanto Kepala Sub Direktorat Angkutan Orang Direktorat Angkutan BPTJ, kehadiran shuttle bus LRT di Kota Jababeka sangat penting dalam memudahkan mobilitas bagi masyarakat Kota Jababeka yang mau naik kendaraan umum dengan harga terjangkau. Sebab Kota Jababeka merupakan salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) oleh pemerintah pusat dengan jumlah pekerja mencapai lebih dari 1 juta jiwa lebih dan jumlah populasi mencapai lebih dari 1, 2 juta jiwa.
“Kami berharap hadirnya angkutan feeder menuju LRT City Bekasi, masyarakat atau pekerja yang ada di dalam Kota Jababeka, bisa mendapatkan layanan yang optimal. Sehingga bisa merasa nyaman dan aman dalam berkendaraan umum dan masyarakat perlahan bisa beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal,” kata Suharto, di depan tamu-tamu yang dihadiri juga oleh Pejabat Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Senada yang disampaikan oleh Benaya Manager Operasional AO Shuttle. Ia menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal, mulai dari ketepatan waktu, pelayanan crew serta menyediakan armada yang bersih dan nyaman, sehingga shuttle bus LRT bisa diandalkan karyawan yang bekerja di Jababeka menggunakan LRT atau warga kawasan yang mau pergi ke pusat-pusat aktivitas di Jakarta. Menurutnya, pelayanan yang memiliki standar adalah kunci penting dalam masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
“Kami bersama dengan Jababeka, LRT City Bekasi dan berbagai instansi, sedang mempromosikan layanan baru ini agar bisa diketahui masyarakat luas, terutama warga kawasan jababeka maupun pekerja yang di dalam kawasan. Sehingga, setelah flag off, pengguna angkutan feeder ini ramai setiap hari,” terang Benaya.
Adapun angkutan yang dipakai saat uji coba 14 Desember 2023 ialah medium bus dengan kapasitas 30 seat konfigurasi 2-2 dan minibus dengan kapasitas 14 seat konfigurasi 2-1. Untuk jadwal jam operasionalnya, beroperasi setiap hari keberangkatan pagi hari mulai dari jam 6 pagi dan keberangkatan sore hari mulai dari jam 5 sore dari Hollywood Junction Jababeka menuju LRT City Bekasi. Sementara LRT City Bekasi menuju Hollywood Junction Jababeka beroperasi mulai jam 7 pagi di keberangkatan pagi hari dan keberangkatan sore hari mulai jam 6 sore. Untuk Pemesanan tiket dan pembayaran bisa dilakukan secara on the spot baik cash maupun cashless dan reservasi online melalui aplikasi AO shuttle (IOS dan Android) dan website AO transportbus.com, disamping itu kami menyediakan fitur dalam aplikasi maupun website untuk customer mengetahui dan melacak posisi armada yang akan tiba di tempat titik poin keberangkatan dan kedatangan armada AO Shuttle dalam pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
“Kami melihat shuttle bus LRT City Bekasi ini sudah tepat untuk masyarakat bisa mengakses moda transportasi LRT untuk mereka berpergian atau bekerja. Karena LRT ini merupakan public transport di jabodebek dan animo masyarakat terhadap penggunaan LRT City Bekasi sangat tinggi, hal itu bisa dilihat lewat penambahan jadwal perjalanan dari LRT Jabodebek. So, kami berharap kerja sama ini meng-support traffic dan demand di Kota Jababeka, baik residensial maupun industry menuju LRT City Bekasi,” kata Ferdian Jamal Project Director LRT City Bekasi.
Transportasi publik adalah prioritas
Sementara itu, Cynthia Hendrayani selaku COO PT Jababeka Infrastruktur, menyampaikan ucapan rasa terima kasih sekaligus apresiasi kepada AO Transport & Shuttle, LRT City Bekasi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi atas sinergi dan kolaborasi dalam mengoptimalkan angkutan massal di Cikarang, terutama di Kota Jababeka.
Cynthia menerangkan bahwa hadirnya shuttle bus Jababeka- LRT City Bekasi akan makin melengkapi sejumlah layanan angkutan umum massal di Trans-Jababeka. Adapun saat ini sudah tersedia layanan Jabodetabek Residence Connexion dengan rute Hollywood Junction ke Blok M-Jakarta, Jabodetabek Airport Connexion (Hollywood Junction-Bandara Internasional Soekarno-Hatta), AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dari Sinar Jaya yang beroperasi setiap hari ke Bogor, AKDP dari Primajasa (HJ-Bandung)
“Kami sudah menyiapkan materi dan strategi promosi secara offline dan online. Kami akan pastikan layanan ini dan jadwal shuttel terinfo ke dalam semua tenant kami, sehingga – yang kami harapkan dari layanan ini – bisa memudahkan warga atau pekerja di kawasan Kota Jababeka, bisa benar-benar terlayani. Dan minat masyarakat atau pekerja di kawasan kami menggunakan angkutan umum semakin meningkat, ” ungkap Cynthia Hendrayani.
Cynthia Hendrayani pun berharap kolaborasi yang baik ini dengan pihak provider dan LRT City Bekasi bisa terus terjaga dan bersinergi dengan Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan kualitas layananan transportasi di Kota Jababeka. “Karena, penggunaan transportasi massal merupakan prioritas kami yang menjadi pilar ke- enam kami dalam roadmap mencapai net zero Industrial cluster 2050,” tutup Cynthia Hendrayani. (***)