FAKTABEKASI.COM–Naiknya harga sejumlah varian beras yang terjadi di Kota Bekasi menjelang pergantian tahun kemaren membuat sebagian warga masyarakat resah. Pasalnya hingga sekarang memasuki awal tahun 2018 belum juga ada tanda-tanda penurunan, Senin (15/1).
Seorang warga Margahayu Kota Bekasi Tomi (28) mengatakan.”Meski masih terbilang wajar, bila terlalu lama harga beras tersebut mahal, maka akan memberatkan ekonomi warga masyarakat kedepannya,” ujarnya kepada faktabekasi.com
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bekasi, Makbullah mengatakan, pihaknya sampai sekarang masih berupaya menstabilkan harga beras di pasaran.
“Dinas perdagangan sejak Kamis (11/1) kemarin sengaja melakukan operasi pasar ke sejumlah pasar-pasar di Kota Bekasi, meskipun naik, diperkirakan kedepan harga kembali normal,” terangnya.
Menurutnya, sidak pasar bertujuan untuk mengembalikan harga besar medium yang awalnya Rp.9.300,00 diharapkan nantinya harga akan kembali normal.
“Kenaikan harga wajar terjadi, bahkan tidak hanya pada satu jenis sembako. Kenaikan tersebut bisa disebabkan oleh permintaan pasar yang meningkat, ditambah lagi karena faktor cuaca yang tidak menentu, sehingga padi yang seharusnya sudah dipanen, tapi belum dipanen akibat cuaca,” bebernya.
Makbullah menjelaskan, dari sejumlah macam varian beras tipe medium, kenaikan berkisar antara Rp.300 – Rp.5.000 per liter. Di antaranya harga Beras IR dengan kenaikan Rp.300, Saigon Rp.3.000, Cisadane Rp.500, C4 Rp.500, dan Cianjur Rp5.000.
“Harga tersebut akan menjadi relatif tergantung penjual, seperti temuan perbedaan harga saat operasi di Pasar Kranggan dan Bintara.Makanya difungsikan operasi pasar untuk mengembalikan harga,” terangnya.
Disamping itu, pihaknya bersama Dinas Ketahanan Pangan saat ini menyiapkan cadangan beras sebanyak 11,5 ton, berikut unit mobil yang disiapkan untuk menjual beras dengan harga yang normal. (cr01)