FAKTABEKASI.COM– Miris, siswa Sekolah Dasar (SD) yang tinggal di Kp. Nambo, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru tepatnya percis dipinggir kawasan industri terpadau Indonesia-Cina, harus berjuang setiap hari bila ingin berangkat ke sekolah.
Kondisi jembatan yang dibangun 2015 lalu oleh Dinas Bina Marga, yang sekarang berganti Dinas PUPR sudah hilang (ambruk). Jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya warga untuk dapat melintas.
“Jembatan itu adalah akses satu-satunya warga dan siswa yang dibangun pada tahun 2015 oleh Dinas PUPR. Karena ambruk sekarang kondisinya sudah berganti bamabu,” kata Tokoh Pemuda Ahmad Jaelani, saat dihubungi, Senin (11/9).
Lanjut dia, yang jadi masalah itu akses satu-satunya siswa menuju ke sekolah, dengan kondisi sekarang memprihatinkan yang dikhwatirkan memakan korban, sangat disayangkan bila Pemerintah Daerah (Pemda) tidak menghiraukan bahaya yang nanti terjadi.
“Ambruknya jembatan tersebut, warga sekitar melakukan swadaya masyarakat membuat jembatan buatan dengan bambu untuk membantu siswa menyebrang. sangat miris melihatnya, pasalnya Pemda sendiri tidak merespon sampai saat ini,” tandasnya. (FB)