JAKARTA, FAKTABEKASI.COM–Jauh sebelum masa kampanye pilgub DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu, keberadaan kaum disabilitas khususnya di DKI Jakarta menjadi sorotan utama Sandiaga Uno. Melalui yayasan Indonesia Setara, kaum disabilitas diberikan pembekalan management usaha secara intens oleh Sandiaga Uno.
Tidak hanya itu, event keagamaan yang rutin diselenggarakan tiap bulan selalu dihadiri. Isu-isu disabilitaspun menjadi topik utama yang diangkat didalam debat para kandidat cagub dan cawagub mengingat berdasarkan data dari KPUD DKI Jakarta, pada 2016 tercatat jumlah pemilih penyandang disabilitas di Ibu Kota mencapai 5.371 jiwa, ada kenaikan jumlah pemilih disabilitas sebesar 4.885 pemilih, dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 5.371.
Artinya, ada sebanyak 10.256 pemilih dari kalangan penyandang disabilitas yang mengeluarkan hak suaranya pada Pilgub DKI 2017. Hal ini tidak luput dari perhatian Sandiaga Uno yang memiliki kedekatan dengan kaum disabilitas di Jakarta, disalah satu janji Cagub dan Cawagub Anies-Sandi menegaskan akan mensejahterakan para kaum disabilitas melalui aksesibilitas serta peningkatan taraf hidup melalui UMKM yang akan diaplikasikan melalui program OkeOcenya mengingat 5% dari jumlah penduduk DKI Jakarta adalah penyandang disabilitas.Terkait dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan hibah pada 104 badan atau organisasi dengan total anggaran untuk dana hibah ini sebesar Rp 1.610.915.290.235.
“Kami menghubungi Yudi Yahya melalui via telpon salah satu pengurus organisasi sosial Federasi Kesejahteraan Penyandang Cacat Tubuh Indonesia (FKPCTI) Cabang DKI Jakarta yang sempat diundang di debat Cagub dan Cawagub DKI untuk berkontribusi memberi masukan pada debat tersebut mengungkapkan baru mengetahui rilis mengenai dana hibah bagi organisasi yang dikeluarkan Pemprov melalui media online, sedikit kecewa karena organisasi sosial disabilitas tidak dimasukan kedalam rilis tersebut, namun itu semua adalah kebijakan terbaik yang diambil oleh Pemprov dan akan kami dukung serta hormati keputusan tersebut,” kata Mahmud Fasa selaku Ketua Organisasi Sosial penyandang disabilitas di DKI Jakarta.
Selain itu ia juga mengungkapkan kekecewaannya karena di kepemimpinan Gubernur Jakarta sebelumnya juga tidak sama sekali menganggarkan bantuan untuk orsos disabilitas, bahkan hari disabilitas internasional yang diselenggarakan setiap tahun ditanggal 3 desemberpun dalam kurung waktu 2 tahun ini tidak diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta. “Saya berharap dengan kepemimpinan Anis-Sandi agar lebih peka terhadap kesejahteraan disabilitas melalui orsos-orsos disabilitas di DKI Jakarta,” tandasnya. (FB)