Fakta Bekasi, CIKARANG SELATAN–Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bekasi berhasil mendongkrak persentase pembebasan lahan secara signifikan. Pembebasan lahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di wilayah Kabupaten Bekasi telah menembus angka 95 persen.
Kepala Seksi Pengadaan Tanah, Agus Susanto mengatakan diketahui Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bekasi, Nurhadi Putra bahwa lahan yang berhasil dibebaskan yakni milik PT Deltas Mas dengan luas mencapai 90.649 meter persegi. Lahan itu dibebaskan dengan nilai mencapai Rp 610.435.593.900. Selain itu, lahan lain yang dibebaskan yakni milik PT Putra Alvita Pratama, seluas 364 meter dengan nilai Rp 1.448.481.700.
Lanjut dia, secara keseluruhan pembebasan lahan telah mendekati titik akhir. Setelah dua bidang besar dibebaskan, terdapat enam bidang lainnya masih dalam proses. Hanya saja, kepemilikan enam bidang masih diidentifikasi karena terdapat persinggungan antara Delta Mas dengan warga sekitar.
“Ada enam bidang yang diidentifikasikan masih over land antara masyarakat dengan PT Delta Mas. Ini harus diselesaikan dulu melalui musyarawah warga dan PT Delta Mas tapi di luar kami karena kami tidak memiliki kewenangan memediasi,” ujar, Agus Susanto di Kantor Petanahan Kabupaten Bekasi, Cikarang Selatan, Selasa (19/3/2019).
Lanjut Agus, setelah melengkapi yuridis bukti sudah melengkapi persyaratan, sekarang melakukan pelepasan hak atau pemutusan hubungan hukum terhadap bidang-bidang yang terkena pembebasan.
“Dari komunikasi kita mereka (PT Delta Mas) meminta kejelasan bidang mana saja yang terkena pembebasan.Sebenarnya itu sudah termuat di peta lokasi dari Gubernur sudah ada, kita mengadakan bersama tim dari BPN dan dari PT Delta Mas kita turun kelapangan untuk memastikan trase, akhirya ada kesepakan,” kata Agus.
Kendati begitu, Agus optimis target pembebasan lahan rampung pada akhir Maret dapat tercapai. “Masih ada waktu untuk menyelesaikan. Kalau di situ tidak ada titik temu silakan ajukan ke pengadilan. Tapi secara keseluruhan kami optimis lahan dapat dibebaskan seluruhnya, sesuai target,” ucapnya.
Seperti diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun oleh konsorsium empat BUMN Indonesia bersama China Railways. Proyek yang peletakan batu pertamanya digelar pada 2016 ditargetkan rampung pada 2021.
Hanya saja, proses konstruksi terhambat pembebasan lahan. Secara keseluruhan, untuk membangun proyek sepanjang 142,3 kilometer itu membutuhkan lahan hingga 6.043.349 meter persegi yang terbagi dalam 6.331 bidang tanah di Jakarta hingga di delapan kabupaten/kota di Jawa Barat. Meski sempat terhambat, Kementerian Agraria dan Tata Ruang memastikan pembebasan lahan akan selesai akhir bulan ini.
Sementara itu, Direktur Pilar Sinergi BUMN Indonesia, Muhammad Nasir mengatakan, untuk update pengadaan tanah Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 90 persen.
“Update sampai sekarang, per hari ini (kemarin), lahan yang telah dibebaskan mencapai 90-95 persen. Sejumlah bidang besar telah dibebaskan, begitu pun dengan milik warga sudah dibebaskan sebelumnya,” kata usai menghadiri pembebasan lahan.
Diungkapkan Nasir, luas tanah yang dibebaskan selama ini terhambat lantaran pembebasan untuk bidang besar belum dilakukan. Padahal, di Kabupaten Bekasi, 40-50 persen lahan yang terkena pembebasan lahan masuk dalam kategori besar.
“Porsi luas bidang milik perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi itu sekitar 40-50 persen luas bidangnya. Secara keseluruhan ada 31 perusahaan di Kabupaten Bekasi yang lahannya dibebaskan untuk pembangunan kereta cepat. Saat ini sudah dibebaskan keseluruhannya,” ujar dia.
Pembebasan lahan milik PT Delta Mas sendiri menjadi yang terbesar sekaligus yang terpanjang. Dari sekitar 9 hektar yang dibebaskan itu, kata Nasir, memiliki panjang mencapai 3 kilometer. “Anak perusahaan Sinar Mas ini menjadi yang paling besar, panjanganya kurang lebih tiga kilometer. Lahan ini mencakup tiga desa sekaligus di Cikarang Pusat yaitu Hegarmukti, Pasirranji dan Pasir Tanjung,” ucap Nasir.
Lebih lanjut diungkapkan Nasir, setelah pembebasan ini, pihaknya akan melakukan serah terima lahan pada PT Kereta Cepat Indonesia Cina selaku perusahaan yang bertugas membangun. “Diharapkan setelah ini tentu konstruksinya segera berjalan. Untuk titik-titik prioritas sendiri sudah mulai dibangun,” ujarnya. (ger)