Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT–Mantan Pekerja Harian Lepas (PHL) sopir armada sampah pasar di Kabupaten Bekasi Syarif Maulana alias Cilik, pemuda berusia 27 tahun asal Kp. Serang RT 01/06, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu sudah tujuh bulan menahan rasa sakit akibat tumor yang bersarang di dalam perutnya.
Semakin hari kondisi Cilik semakin memprihatinkan, perutnya kian membuncit ditambah tubuh yang makin mengering membuat berat badannya berkurang drastis dan hanya bisa terbaring lemah di rumah berukuran kecil bersama kedua orangtuanya.
Karena penyakitnya Cilik harus rela kehilangan pekerjaanny yang sudah ia lakoni selama dua tahun terakhir. “Saya diberhentikan dan tidak mendapat gaji sama sekali. Padahal kalau dapat gaji bisa digunakan buat keperluan sehari-hari, untuk ongkos ketika berobat atau buat beli makanan,” kata Cilik di kediamannya, Kamis (27/9).
Berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) ia mengaku sempat beberapa kali berobat ke rumah sakit namun oleh pihak rumah sakit tidak diberikan tindakan operasi hanya disuruh berobat jalan, meski hasil rontgen dan cek darah menyatakan dirinya positif mengidap tumor.
“Alasan pihak rumah sakit katanya tidak berani melakukan operasi pengangkatan tumor di perut saya. Makanya sampai sekarang perut saya makin buncit, ditambah sering sekali sakit,” katanya.
Cilik menjelaskan keterbatasan biaya yang membuat dirinya hanya bisa berdiam diri di rumah tanpa ada penanganan medis, ditambah penghasilan sang ayah yang hanya seorang kuli pabrik memaksanya untuk pasrah dan tidak bisa berharap banyak.
“Saya hanya bisa berdoa dan berharap ada pihak rumah sakit yang bisa menangani penyakit tumor yang saya derita serta kiranya ada donatur yang bisa membantu untuk berobat, karena selama berobat saya hanya menggunakan KIS,” ujarnya. (FB)