
Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT- Gedung milik pemerintah seluruhnya tidak aman dari bahaya kebakaran. Jika terjadi kebakaran, maka bangunan milik pemerintah diprediksi akan hangus terbakar karena minim dengan kelengkapan alat pemadam kebakaran. Gedung pemerintahan, kantor camat, sekolah, puskesmas, rumah sakit hingga stadion wibawa mukti tidak dilengkapi peralatan pemadam kebakaran yang sesuai.
Kepala Dinas Pemadam kebakaran Kabupaten Bekasi Hasan Basri menjelaskan, pihaknya sudah melakukan survei dan pengecekan ke seluruh bangunan milik pemerintah. Hasilnya, seluruhnya (bangunan) tidak dilengkapi dengan alat pemadam yang proporsional. Meski ada, namun diragukan apakah masih berfungsi alat pemadam tersebut.
“Beberapa gedung milik pemerintah sudah kami cek dan kami sudah merekomendasikan untuk dilakukan pemeliharaan alat pemadam api ringan (apar) dan pemeliharaan pompa hidrant. Termasuk membuat tampungan air. Karena tampungan air yang ada saat ini masih mengandalkan air kamar mandi jika terjadi kebakaran,” terangnya.
Dicontohkan, kasus kebakaran Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu, kata Hasan Basri sebenarnya dapat dipadamkan dengan apar, karena api saat itu berasal dari sumber yang kecil. Namun karena tidak ada apar dan hanya mengandalkan air kamar mandi, api tidak cepat padam dan membesar.
“Aturannya itu harus tersedia 1 apar per 25 meter. Dan memiliki bak tampung air untuk bangunan. Kami sudah memberikan rekomendasi untuk pemeliharaan alat pemadam kebakaran termasuk meminta agar setiap gedung milik pemerintah memiliki apar,” terangnya.
Ditambahkan, saat ini Damkar juga kekurangan alat pelindung diri. Kekurangan tersebut jelas menghambat kinerja petugas Damkar. Apalagi, tugas damkar berhubungan dengan keselamatan dan nyawa sehingga diperlukan alat pelindung yang lengkap dan aman.
“Faktanya memang alat pelindung diri petugas kami juga kurang. Petugas damkar bukan hanya mengandalkan nyali saja, tapi juga harus mengukur kelengkapan alat. Saat ini masih sangat kurang alat (apd) nya, dan itu jelas menghambat kinerja. Petugas kami harus terlindung dari api mulai dari kepala sampai kaki,” tutupnya. (***)