FAKTABEKASI.COM – Dinas Parwisata Kabupaten Bekasi mengandalkan program wisata industri sebagai salah satu upaya menonjolkan dan mempromosikan Kabupaten Bekasi. Memiliki tujuh kawasan industri, wisata berbasis pengetahuan ini dipercaya akan menarik para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Setahun kedepan, Dinas Pariwisata akan membangun komunikasi lebih intens kepada seluruh kawasan industri untuk menciptakan berbagai kebutuhan dan fasilitas dari kegiatan wisata industri. Mulai dari infrastruktur, transportasi dan kebutuhan lainnya yang menunjang wisata berbasis ilmu pengetahuan ini.
“Wisata industri sudah berjalan sejak setahun lalu dan terus kami lakukan perbaikan dari berbagai sektor. Termasuk meningkatkan fasilitas dan kebutuhan para wisatawan. Selain menambah pengetahuan tentang cara memproduksi suatu barang, wisata industri juga diyakini mampu menghasilkan pendapatan daerah,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Agus Trihono.
Dijelaskan lebih rinci, dinas dengan empat bidang ini rencananya akan mengusulkan anggaran pembelian bis pariwisata guna mendukung program wisata industri. Hal ini tentu dilakukan setelah adanya Memorandum of Undestranding (MoU) antara Dinas Pariwisata dengan tujuh kawasan industri di Kabupaten Bekasi.
“Tahun depan wisata industri akan lebih nyaman dan aman dengan MoU yang sudah dibuat dan fasilitas yang sudah terpenuhi. Sehingga wisatawan akan lebih nyaman saat berwisata. Kami juga akan mengundang sekolah kejuruan untuk ikut berwisata industri, nantinya Dinas Pariwisata memasilitasi dari tempat menginap atau transportasinya,” papar Agus.
Selain dari wisata industri, Dinas Pariwisata juga melaksanakan festival kebudayaan Bekasi, mulai dari festival batik, festival kuliner dan nantinya festival kostum dan mobil hias pada 25/8 mendatang, sebagai rangkaian acara Pekan Raya Bekasi.
Dijabarkan Agus, festival batik dan festival kuliner yang sudah dilaksanakan pada 11 Agustus hingga 13 Agustus 2017 lalu berjalan lancar dan antusias masyarakat sangat tinggi. Terbukti, puluhan ribu masyarakat Kabupaten Bekasi mendatangi festival tersebut.
Diakui Agus, meski festival tersebut masih memamerkan hasil batik dan kuliner nusantara, namun didominasi karya asli Bekasi. Batik Bekasi mendominasi festival batik dan kuliner Bekasi pun ikut mendominasi.
“Memang masih bertema (batik dan kuliner) nusantara, tapi karya asli Bekasi lebih dominan dan yang lain sebagai pelengkap. Kami bangga dengan semua hasil kebudayaan Bekasi, dan efeknya sudah sangat baik. Masyarakat secara lebih luas mengenal produk buatan Bekasi,” papar Agus Trihono.
Sebagai pelengkap program tahun 2017, Dinas Pariwisata juga mengadakan dua perahu penumpang berkapasitas 12 orang sebagai fasilitas pariwisata jembatan cinta di Tarumajaya. Dua perahu tersebut akan digunakan sebagai alat transportasi pariwisata mengelilingi hutan mangrove dan jembatan cinta. Menurut Agus, tempat wisata jembatan cinta kini menjadi destinasi wisata yang paling sering dikunjungi para remaja dan orangtua.
“Memang masih ada kendala infrastruktur, tapi itu akan diperbaiki secara bertahap. Kami sudah membeli dua perahu untuk menjamu wisatawan berkeliling jembatan cinta. Ini upaya kami untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada wisatawan,” kata Agus.
Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata, Yoyon Cardian mengungkapkan, festival batik, kuliner, kostum dan mobil hias akan menjadi kegiatan rutin Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi. Dikatakan, festival (batik, kuliner, kostum dan mobil hias) akan dikemas berbeda setiap tahunnya tanpa merubah ruh kebudayaan. Masyarakat setiap tahun akan mengetahui lebih banyak infirmasi kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bekasi.
“Tentu saja setiap kegiatan harus memiliki impact yang massif di masyarakat. Kalau hanya sekedar mengadakan festival tanpa out put yang positif, tidak akan memberikan pengetahuan pariwisata kepada masyarakat,” papar Yoyon.
Ditahun ini juga, Dinas Pariwisata juga akan membuat tourism center, yang memberikan informasi secara menyeluruh dan detail tentang destinasi yang ada di Kabupaten Bekasi. Tourism center juga menjadi titik keberangkatan dan kepulangan dari wisata industri.
“Tourism center akan menjadi titik awal keberangkatan wisata industri. Nantinya juga akan disediakan tenaga honorer sebagai pemandu wisata dan pemberi informasi tentang tempat wisata,” jelas Yoyon saat ditemui Fakta Bekasi di Dinas Pariwisata, Kompleks Stadion Wibawa Mukti.
Dinas Pariwisata, tambah Yoyon juga sudah membuat film tentang wisata industri dan wisata bahari. Kedua film ini akan dibagikan kepada seluruh sekolah di Kabupaten Bekasi sebagai upaya pengenalan destinasi pariwisata. Dokumentasi audio visual ini juga mengajak masyarakat, pelajar, komunitas dan wisatawan mancanegara mengenal apa yang dimaksud wisata industri dan wisata bahari.
“Kabupaten Bekasi punya industri terbesar di Asia Tenggara, ini pasti menjadi daya tarik tersendiri. Begitu juga dengan dua wilayah di Kabupaten Bekasi (Tarumajaya dan Muaragembong) yang berbatasan langsung dengan laut yang berpotensi sebagai wisata bahari,” katanya.
Melalui program unggulan ditahun 2017, Dinas Pariwisata optimistis dapat mengenalkan pariwisata Kabupaten Bekasi secara massif. Semakin dikenalnya destinasi pariwisata Kabupaten Bekasi, maka pendapatan daerah juga semakin tinggi.
Sayangnya, sebagai dinas yang baru dibentuk masih banyak kekurangan diberbagai sektor. Sumber Daya Manusia (SDM) masih sangat kekurangan, Alat Tulis Kantor (ATK), infrastruktur dan papan nama kantor dinas masih belum dimiliki Dinas Pariwisata.
“Masih banyak kekurangan, tapi kami berupaya bekerja maksimal. Pada anggaran belanja tambahan, Dinas Pariwisata juga akan menggunakan salah satu gedung di kompleks Stadion Wibawa Mukti untuk dijadikan gedung teater,” tutup Yoyon. (mot)