CIKARANG SELATAN, FAKTABEKASI.COM- Sertifikat hak milik akhirnya dimiliki ratusan warga Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi. Bukti hak atas tanah itu diterima warga dalam program “Kerja Bersama” Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama Real Estate Indonesia (REI). Program tersebut dilaksanakan untuk mendukung program Sejuta Rumah milik Pemerintah Pusat.
Pelayanan pertanahan ini menjadi yang pertama dilakukan dengan cara menjemput bola. Dalam kegiatan tersebut, pengurusan sertifikat tanah dapat diselesaikan dalam satu hari. Pelayanan pun diprioritaskan untuk warga tidak mampu serta para pemilik rumah bersubsidi.
Kepala BPN Kabupaten Bekasi, Deni Santo mengatakan, selain membantu masyarakat memiliki sertifikat, pelayanan pertanahan kerja bersama ini digelar untuk mempermudah investasi. “Sebagai bentuk menyukseskan program satu juta rumah, kami ingin memberikan kemudahan pula untuk developer serta investor lainnya,” kata dia.
“Jadi kami memberikan sepasang sertifikasi bagi tanah-tanah yang dikelola oleh developer, sekaligus kami juga menjalankan program kepedulian kepada masyarakat, baik yang menjadi konsumen developer maupun masyarakat sekitarnya. Untuk itu, kami berikan kemudahan dengan mendekatkan layanan kantor pertanahan yang tadinya di loket menjadi di lokasi masyarakat,” ucap Deni, melanjutkan.
Sementara itu, Ketua REI Bekasi Acep mengatakan, kegiatan kerja bersama merupakan bentuk nyata dari nota kepakatan antara BPN Kanwil Jabar dan REI Jabar. Tujuannya untuk mempercepat proses investasi sesuai kebijakan pemerintah pusat.
“Seperti diketahui ini merupakan perwujudan dari Paket Ekonomi XIII yang dikeluarkan pemerintah pusat yakni kemudahan investasi. Maka dari itu kami saling membantu bersama BPN untuk saling memudahkan, terutama kepengurusan tanah,” kata dia.
Acep mengatakan, pada program sejuta rumah, Jabar menjadi daerah dengan tingkat pembangunan rumah terbanyak di Indonesia. Tahun ini, kata dia, 20.000 rumah ditargetkan terbangunn di Jabar.
“Target 20.000 rumah ini menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Hingga kini sudah ada 16.000 rumah yang dibangun dan melihat kondisinya, kami meyakini target dapat tercapai, khususnya bagi anggota REI yang mayoritas pengembang rumah sederhana. Namun target itu tentunya harus didukung tidak hanya dari BPN namum juga pemerintah daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi,” ucapnya. (ger)