Fakta Bekasi, KOTA BEKASI–Senam masal yang diselenggarakan di Stadion Mini Pondok Gede yang diikuti warga Kecamatan Pondok Gede berlangsung ramai, pasalnya Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bersama Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati turut serta dalam memeriahkan senam masal tersebut, Sabtu (23/3/2019).
Senam masal ini juga dirangkaikan dengan acara sosialisasi keberagaman, anti hoax dan radikalisme, yang kerap pada sekarang ini banyak mengandung isu-isu yang dapat memecahkan rasa toleransi antar sesama warga, pentingnya untuk menjaga NKRI sangat diperlukan dan sangat digadang-gadangkan oleh Wali Kota Bekasi agar tetap bersatu dalam rasa toleransi keberagaman.
Hadir dalam senam massal, Danramil Pondok Gede Mayor Iman mengatakan mewakili Dandim 0507/Bekasi yang tidak ikut hadir salam acara, ia menghimbau kepada warga sekitar agar tidak mengikuti berita hoax, untuk mengetahui berita itu benar atau tidak memang susah, warga sekalian bisa menanyakan kepada pihak yang berwenang seperti kepolisian atau dari TNI.
“Alangkah baik di konfirmasikan dulu kepada kami dari TNI dan POLRI agar jelas mengenai simpang siur berita yang disebarkan. Kemudian untuk radikaliame pada saat ini banyak ideogi masuk ke negri kita, kita harus mencegah karena ideologi kita adalah pancasila,” ujarnya saat sambutan.
“Kami juga menghimbau mari kita berjalan kejalan yang benar-benar kedepan agar anak cucu kita menikmati kemerdekaan yang seenak-enaknya dan seebaik-baiknya. Kemerdekaan sudah kita rebut dengan susah payah, dengan keringat, darah serba susah. Ayo dengan ini kita bertanggung jawab untuk pendiri bangsa dan untuk anak cucu kita,” sambungnya.
Senanda dikatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi mengatakan berbicara Kota Bekasi adalah Kota yang sudah dirajut untuk kebersamaan, keberagaman, kesatuan baik dari segi budaya, ras, suku, serta agama dan keyakinannya.
“Ini sudah terbentuk maka dari itu jangan sampai kita terpecah belah karena satu pesan singkat melalui media sosial apapun, kita terpengaruh yang mengakibatkan tidak ada lagi merasa toleransi umat beragama, Kota Bekasi bisa dilihat dari survey yang ada, bahwa penduduknya kini sudah beragam dari suku jawa yang sudah mencapai 40 % lebih, suku sunda, batak dan lainnya, bahkan suku asli Bekasi nya hanya tinngal 38%, ini menandakan adanya toleransi di Kota Bekasi,” tegasnya.
Tambah Rahmat, laju pertumbuhan ekonomi sudah dibilang diatas rata-rata nasional, segi perkembangan pun telah terlihat dari susunan tata kota yang sudah terbangun, infrastruktur yang di kembangkan, Pendapatan Asli Daerah yang terbesar yang dikirimkan ke Provinsi Jawa Barat dari hasil pembayaran pajak dari warga, sudah berbeda dari dahulu yang menjadi Kota Bullyan.
“Untuk itu, saya selaku Wali Kota Bekasi agar pandai-pandai dalam memilih berita yang benar, kita tebas langsung isu-isu yang bisa mengakibatkan fatalnya sebuah toleransi, tebas Hoax yang ada, ini hanya untuk proses peradaban yang telah kita bangun di Kota Bekasi, memang sulit tanpa bantuan dari warganya sendiri, jadi kita bantu tangkal hoax dan radikalisme yang ada di Kota Bekasi,” tutup Rahmat Effendi. (ADV)