Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT–Warga Negara Asal (WNA) asal Cina yang bekerja di proyek pembangunan Mega Proyek Meikarta, Lippo Cikarang, Cikarang Selatan diduga melakukan aksi pelcehan terhadap karyawati salah Sub-kontraktor yang bekerjasama di proyek tersebut.
Diketahui kejadian pada hari Jum’at (17/7/2020) dari video yang didapatkan Fakta Bekasi terlihat seseorang pekerja asal Cina berinisial (Shi) yang bertugas sebagai Pengawas dari PT. PDA Sub-kontraktor dari PT. CSCEC sedang di interograsi karena diduga telah melecehkan wanita bernama Lutfa (23) karyawati dari Subkontraktor PT. SKB.
Kepala Pemborong dari Subkontraktor PT. SKB Nendi mengatakan, awalnya dari laporan kayawati bahwasanya dia (Lutfa) dipaksa harus datang kekantor PT.PDA malam itu juga untuk datang kekantor PT.PDA ada hal ingin di bahas.
“Awalnya saya dapat aduan dari Lutfa yang mengaku dihubungi terus-menerus oleh Mr. Shi yang dipaksa harus mendatangi kantornya, padahal dalam hubungan kerja pihak kami tidak ada sangkut-pautnya dengan kerjaan mereka, ini yang menjadi dugaan kami dari awal,” kata dia, Rabu (22/7/2020) saat dimintai keterangan.
Setelah ditelusuri, masih kata Nendi adanya didugaan pelecehan saat Lutfa menunjukan percakapan lewat aplikasi penerjemah, dalam percakapan tersebut Lutfa diminta untuk menemani Mr. Shi minum-minum.
“Ada percakapan di aplikasi penerjah bahwa si Mr. Shi ini memaksa Lutfa untuk menemani minum-minum di kantornya,” jalsanya.
Sementara itu, Lutfa mengatakan bahwa Mr. Shi sempat mendatanginya pada hari Kamis (16/7) di tempat dia bekerja di Tower 52, B10 lantai 26, Mr. Shi ditemani pekerjanya mengajak ngobrol dengan tangannya sambil mengelus-elus pundaknya.
“Sempat mendatangi ke tempat saya bekerja dan memaksa minta nomor hp saya, saya sempat menolak tapi dia terus memaksa dengan tidak sopan meraba-raba badan saya, sudah saya bentak-bentak tapi tetap dia malah memaksa saya untuk memberikan nomor hpnya,” terangnya.
Perlu diketahui atas peristiwa tersebut pihak pemborong dari PT. SKB sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib. Hingga kini masih menunggu panggilan tersebut.
Sementara itu, pihak Meikarta belum bersedia meberikan keterangan, pihaknya akan mencari tau dari Sub-kontraktor tersebut. (red)