Faktabekasi.com, CIKARANG UTARA–Kepolisian Resor Metro Bekasi Kabupaten berhasil menangkap Tarzan (36), pelaku tindak asusila dengan korban anak-anak. Dalam aksinya, Tarzan telah mencabuli sedikitnya 10 orang anak dengan diimingi uang Rp 20.000.
Tarzan ditangkap setelah polisi menerima laporan dari keluarga salah seorang korban. “Kami terima laporan dari masyarakat yang keluarganya menjadi korban. Kami lakukan penelusuran dan akhirnya pelaku ini berhasil kami amankan,” kata Wakil Kepala Polrestro Bekasi Kabupaten, Lutfhie Sulistiawan, Kamis (12/4).
Dari hasil laporan yang diterima, Tarzan mencabuli seorang anak berusia 12 tahun. Aksi tidak terpuji itu dia lakukan di kontrakan yang dia sewa di daerah Gemalapik, Kampung Pasirkonci Desa Pasir Sari Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi.
Dikatakan Lutfhie, saat kejadian, Tarzan bertemu dengan korban di salah satu tempat. Kemudian Tarzan berpura-pura meminta antar korban mencari burung dara. Namun, di tengah perjalanan Tarzan berbelok arah, menuju rumah kontrakannya.
“Di kontrakan itu pelaku mencoba merayu sambil sedikit memaksa. Pakaian korban kemudian dilucuti dengan mengiming-imingi korban uang Rp 20.000. Tapi kalau korban menolak, pelaku tak segan mengeluarkan ancaman,” kata Luthfie.
Usai melakukan aksinya, Tarzan lantas melepaskan korban sambil mengancam agar tidak menceritakan hal yang dialaminya.
Korban yang takut, sempat bungkam tapi berani melapor pada keluarganya. Namu demikian, keluarga mencurigai sikap korban yang kerap mengeluhkan rasa sakit di beberapa bagi di tubuhnya. Setelah didesak, korban akhirnya mengaku lalu keluarga melaporkan hal tersebut pada unit Perlindungan Perempuaan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polrestro Bekasi Kabupaten.
“Dari laporan tersebut, pelaku kami amankan di kawasan Cikarang saat tengah bermain burung. Pelaku ini memang dikenal pecinta burung, dia juga bekerja sebagai tukang bersih-bersih di salah satu perusahaan swasta di Bekasi,” kata Luthfie.
Berdasarkan pemeriksaan, lanjut Lutfhie, Tarzan telah melakukan tindak asusila itu kepada sepuluh korban yang keseluruhannya anak-anak. Modus yang dilakukan pun serupa, yakni menawarkan antaran mencari burung. “Karena pelaku ini dikenal sebagai tukang burung, jadi dia menawarkan begitu, sampai akhirnya dibawa ke rumah kontrakannya,” ucap dia. (ddk)