Faktabekasi.com, CIKARANG UTARA-Dalam dialog Adu gagasan itu tertuang dalam acara bertajuk Dialog Industri yang digelar President University Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Sudrajat mendapat kesempatan pertama berdialog bersama kalangan pelaku industri.
Pada kesempatan tersebut, Cagub nomor urut 1 yang juga mantan Wali Kota Bandung memaparkan salah satu programnya yakni mendigitalisasi semua aspek kehidupan.
“Warga Jawa Barat itu rata-rata melihat smarphone-nya itu lima jam setiap hari, maka kenapa tidak dimanfaatkan di bidang ekonomi. Saya sangat bersemangat menjadikan Jawa Barat sebagai daerah dengan digitalisasi nomor satu. Di sektor ekonomi digitalisasi ini dapat memangkas biaya-biaya yang tidak perlu,” ucap Ridwan Kamil.
Ridwan pun turut menjelaskan tentang upah minum di setiap daerah yang kerap menjadi pertentangan. Menurut dia, perlu ada penekanan biaya hidup para pekerja.
“Kaum pekerja ingin upah naik karena kebutuhan naik, sedangkan pengusaha kalau upah naik mengancam akan mencabut investasi. Maka solusinya bagaimana kebutuhan pekerja ini bisa dipangkas. Contoh kecil, biaya transportasi buruh dari tempat tinggal ke tempat kerja, kenapa tidak disediakan bis gratis. Solusi seperti ini sebenarnya bisa dilakukan,” ucapnya.
Sementara itu, Sudrajat membahas tentang minimnya kewenangan pemerintah provinsi di bidang industri. Menurut dia, seluruh program dicanangkan oleh pusat sedangkan daerah hanya bisa mengikutinya. Untuk itu, perlu ada daya tawar agar provinsi dapat turut serta menentukan nasibnya.
“Seperti pusat yang mencanangkan daerah utara Jawa Barat untuk sektor industri otomotif dan selatan untuk perikanan dan pengolahan hasil alam. Kita di provinsi tidak diberi tahu, tiba-tiba program harus dilaksanakan. Hal seperti ini harus diperbaiki, kita harus lebih proaktif berkomunikasi dengan pusat mana yang harus dilakukan serta kita harus mendapat hal lebih dari sekedar menjalankan program,” ucapnya.
Sudrajat juga membahas terkait isu lingkungan imbas dari industri. Saat ditanya oleh peserta terkait sikap tegas dirinya terhadap pencemaran lingkungan di Rancaekek Kabupaten Bandung, dia mengaku bakal menganilisisnya. Termasuk banyaknya industri yang tidak membayar pajak air tanah.
“Jika memang itu berasal dari industri, tentu harus ada sikap tegas. Termasuk pajak air tanah, apakah memang itu kewenangan provinsi atau seperti apa. Yang jelas aturan itu harus ditegakkan,” ucapnya.
Dialog Industri yang digelar oleh President University ini rencananya akan kembali digelar pada pekan kedua April. Dialog episode kedua bakal menghadirkan dua kandidat lainnya yakni Tubagus Hasanudin dan Deddy Mizwar. (fb)