Fakta Bekasi, CIKARANG TIMUR– Komposisi pemain sekuat Persikasi, nampaknya belum sampai pada kata ideal. Manajemen Persikasi pun, terus berpikir keras guna mematangkan tim yang dipastikan menjalani pertandingan liga tiga, musim 2020 pada bulan Juni mendatang.
Seleksi tahapan ke kedua pun, menjadi solusi yang diambil. Dari pembahasan Manajemen Persikasi pada, Kamis (30/1/2020) malam lalu, seleksi kedua yang dilakukan mencakup pada 25 pemain yang dinyatakan lolos pada seleksi sebelumnya.
“Untuk tahapan kedua, harusnya seleksi dilakukan tanggal 23 Januari 2020. Tapi karena terkendala teknis, jadi seleksi di undur. Hasil kesepakatan dengan pengurus, seleksi tahap dua di laksanakan tanggal 4-10 Ferbruari 2020,” ujar Manajer Persikasi, Edwar, Sabtu (1/2/2020).
Dalam seleksi tahapan ke dua, Edo sapaan akrab menjelaskan, sebanyak 15 pemain akan didiskualifikasi.
“Pada tahap awal 25 pemain dinyakan lolos oleh pelatih. Di seleksi tahapan kedua, kita hanya akan menetapkan 10 pemain. Lalu dilanjut pada pelaksanaan progran pelatih yang sekarang sudah disepakati menegemen,” jelasnya.
Diketahuinya, bahwa sejumlah eks liga 3 Seri Satu 2019 masih dipersiapkan. Maka, kata Edo, hasil seleksi tahap dua akan digabungkan dengan tim Persikasi 2019.
“Sisa dari seleksi terbuka tersebut, akan digabungkan dengan pemain yang masih sisa di kita. Lalu, diluar dari itu saya akan mencari pemain tambahan di usia seniornya. Karena berdasarkan regulasi, tiga diantaranya diatas batas usia yang ditentukan asprov pada liga tiga yakni 23 tahun. Tiga senior itu juga yang nanti akan menjadi motor Bagi tim Persikasi,” jelasnya.
Dalam pencarian senior, Edo memberikan bocoran, prioritas yang akan diambil yakni pemian liga Dua yang ada di Jawa Barat.
“Tapi cukup sulit memang untuk emanganbil pemain hebat untuk liga tiga,” imbuhnya.
Lebih lanjut kata dia, beberapa pemain terbaik dari askab PSSI Bekasi juga akan disertakan pada pematangan tim Persikasi lanjutan.
“Kita gak tutup mata, kualitas pemain untuk bisa mencapai liga dua harus realistis dalam mengukurnya. Selama atlet asli daerah, di luar senior yang akan diambil pematangannya akan dilakukan secara terus menerus,” bebernya.
Bahkan, kata dia, pihak Menegemen juga sudah menyepakati bahwa untuk tim eks liga 3 2019, masih memungkinkan tersingkir bila mana ada pemain yang nilainya melebihi pemian yang dimiliki.
“Kita tidak segan, kalaupun pemain lama di bawah rata- rata hasil seleksi yah kita ganti juga,” tegasnya.
Jadi, Edo menambahkan, dalam tahapan saat ini yang diterapkan Menegemen dalam mematangkan tim yakni sistem degradasi.
“Sampai pada fiks di bulan April atau Mei 2020, proses degradasi akan diterapkan. Kita sih mengejar waktu, agar akhir April nanti, pemain sudah fiks dan di launching,” tukasnya. (FB)