Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Reading: PT. BMT Berikan Klarifikasi Soal Pemberitaan Kurang Tepat PHK Karyawanya
Share
Sign In
Notification
Latest News
Golkar Jabar Matangkan Strategi Data untuk Pemilu 2029
Politik
Jababeka Bizpark Phase 2 Siap Dibangun!! Proyek Sukses Jababeka di Tahun 2025
Bisnis
PT Sudut Pandang Inovatif Rilis Aplikasi SOS Modern, Jamin Respons Cepat Kondisi Darurat
Bisnis
Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Pengeroyokan, Diduga Libatkan Anggota DPRD Kab. Bekasi
Hukum
Polres Metro Bekasi Tetapkan Ketua dan Mantan Bendahara NPCI Tersangka Korupsi Hibah Rp7,1 M
Hukum Olahraga Pemerintahan
Aa
Aa
Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Fakta Bekasi > Blog > Pemerintahan > PT. BMT Berikan Klarifikasi Soal Pemberitaan Kurang Tepat PHK Karyawanya

PT. BMT Berikan Klarifikasi Soal Pemberitaan Kurang Tepat PHK Karyawanya

admin Published 15/05/2020
Share
3 Min Read

Fakta Bekasi, CIKARANG – PT. Bumiputra Manufaktur Teknologi (BMT) menyampaikan klarifikasi tehadap berita-berita di media, yang kurang tepat terkait Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK), disebabkan berakhirnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) mantan pekerja BMT Juliyanti Aureliya.

Bahwa antara PT. BMT dengan Juliyanti Aureliya pernah terjalin hubungan kerja dengan status PKWT, bahwa perjanjian kerja itu telah berakhir demi hukum pada tanggal 9 April 2020, sebagaimana yang diperjanjikan oleh kedua pihak.

“Pengakhiran Perjanjian Kerja oleh PT. BMT terhadap Juliyanti Aureliya tidak melanggar perundang-undangan Ketenagakerjaan, terkait Penerapan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu,” kata Kuasa Hukum PT. Bumiputra Manufaktur Teknologi, Y. Rukmanto, Jumat (15/5/2020).

Lebih lanjut Rukmanto, bahwa pengakhiran perjanjian waktu tertentu juga dilakukan terhadap lebih dari 100 karyawan PKWT lainnya, sebagai dampak pendemi COVID-19 yang berakibat turunnya secara drastis order, dari Customer hingga hanya10 % dari produksi normal.

“Saat ini yang tersisa hanya karyawan tetap yang sebagian dirumahkan dan sebagian lain dipekerjakan secara bergantian/ bergilir setiap 2 hari,” terang dia.

Dirinya mengakui, bahwa memang benar pada tanggal 7 Januari 2020, Julianty Aureliya mengalami kecelakaan kerja dan telah ditangani dengan sebaik-baiknya oleh BMT, sesuai ketentuan Jaminan Kecelakaan Kerja dari program BPJS yang berlaku, di rumah sakit rujukan RS Medirossa Cikarang.

Pada tanggal berakhirnya PKWT tanggal 9 April 2020, Juliyanti masih memerlukan rawat jalan dan oleh karenanya perlu dipahami, bahwa jaminan kecelakaan kerja berlaku dan masih menjadi hak Juliyanti sebagai peserta BPJS, sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Walaupun hubungan kerjanya telah berakhir.

“PT. BMT akan tetap memantau proses pemulihan terhadap yang bersangkutan, termasuk membantu menyediakan berkas/ dokumen yang diperlukan dari BMT dalam mengklaim jaminan kecelakaan kerja sesuai ketentuan BPJS,” ujarnya.

Bahwa PT. BMT telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 001/KEP.DIR/SJM/IV/2020 tertanggal 3 April 2020 Tentang Pengakhiran Hubungan Kerja PKWT Demi Hukum dan Pemberian Santunan.

“Pada intinya PT. BMT akan memberikan santunan kepada yang bersangkutan sebesar 3 bulan upah yang biasa diterimanya (Upah Pokok dan Tunjangan Tetap, red) yang akan dibayarkan pada bulan Mei 2020, bersamaan dengan pembayaran upah karyawan PT. BMT,” jelasnya.

Bahwa namun sebelum santunan itu cairkan, masih kata dia, telah terbit pemberitaan dibeberapa media berita on-line perihal PHK terhadap Juliyanti, bahwa dalam pemberitaan tersebut seolah-olah PT. BMT tidak bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang dialaminya.

“Maka melalui press realese ini kami sekaligus mengklarifikasi beberapa hal yang kami rasa kurang pas atas pemberitaan tersebut,” paparnya.

“Kami juga berharap dengan adanya klarifikasi ini tidak ada lagi pemberitaan yang kurang berimbang terhadap permasalahan pengakhiran hubungan kerja dan perlindungan sosial terhadap pekerja terutama jaminan kecelakaan yang menjadi hak pekerja,” tandasnya. (FB)

You Might Also Like

Polres Metro Bekasi Tetapkan Ketua dan Mantan Bendahara NPCI Tersangka Korupsi Hibah Rp7,1 M

Lippoland Melalui Maureno dan Lippo Cikarang Cosmopolis Hadirkan Program Cahaya Desa

Digitalisasi Jadi Langkah Strategis Kementerian ATR/BPN Atasi Konflik Pertanahan

Manfaatkan Sentuh Tanahku, Urus Sertipikat Tak Perlu Lagi Bolak-balik ke Kantor Pertanahan

Mengenal Desa Nunuk Baru di Majalengka, Reforma Agraria Jadi Akhir Perjuangan Menjaga Warisan Leluhur

admin 15/05/2020
Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Jababeka Berikan 5000 Paket Hand Sanitizer dan Masker Gratis Untuk Warga Jababeka
Next Article BPBD Kabupaten Bekasi Kembali Suplai 5000 Liter Air Bersih Ke Dapur Umum

Paling Banyak Dibaca

Fatayat NU Kab. Bekasi Teken Komitmen, Bergerak Cegah Praktik Sunat Perempuan
Kesehatan 03/11/2025
Lindungi Aset dari Inflasi, Raih Passive Income Stabil lewat New Palm Town House di Kota Jababeka
Bisnis 02/11/2025
PT Lippo Cikarang Tbk Bukukan Marketing Sales Rp1,2 Triliun pada 9M25 atau 73% dari Target Tahun 2025
Bisnis 03/11/2025
Polres Metro Bekasi Tetapkan Ketua dan Mantan Bendahara NPCI Tersangka Korupsi Hibah Rp7,1 M
Hukum Olahraga Pemerintahan 27/11/2025
Lantik 840 Pejabat Kementerian ATR/BPN, Menteri Nusron: Jabatan Itu Amanah, Gunakan Sebaik-baiknya
Pemerintahan 19/11/2025
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad image
- Advertisement -
Ad image
Fakta Bekasi
Follow US

© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?