Fakta Bekasi, SERANGBARU–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi bersama tim dari Propinsi dan Kementrian PUPR melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) pedesaan di salah satu desa yang mendapatkan bantuan program tersebut yakni Desa Naga Cipta Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi tahun 2018.
Kepala Bidang Pengairan Dan Sumber Daya Air (PSDA) PUPR, Nurchaidir mengatakan bahwa hari ini pihak nya bersama dengan jajaran tim dari Propinsi dan Kemen PUPR Pusat melakukan monitoring dan Evaluasi terhadap PAMSIMAS yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Atas nama Dinas PUPR Kabupaten Bekasi mengucapkan terimakasih kepada Kementrian PUPR terhadap kegiatan penggadaan PAMSIMAS, Pedesaan di Kabupaten Bekasi” ujarnya di wawancarai usai lakukan evaluasi dan monitoring di salah satu lokasi yakni desa naga cipta, Serang Baru-Kabupaten Bekasi, Selasa (5/03/2019)
Jelas Nurchaidir, di Bidang PSDA PUPR di tahun 2018 ada beberapa kegiatan dimana ada sebanyak 18 kegiatan PAMSIMAS, kemudian untuk tahun 2019 bertambah menjadi 25 kegiatan. Untuk alokasi anggaran per titiknya pada program PAMSIMAS di sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan masing-masing anggaran berkisar antara 250-300 juta per titik.
Alokasi anggaran harus dilakukan terlebih dahulu melihat kondisi di lapangan, nantinya hasil dari kegiatan tersebut di hibahkan atau di serahkan kepada kelompok masyarakat untuk di kelola dalam artian sebagai program berkelanjutan,berkesinambungan dengan kaitanya tethadap kegiatan yang sudah dilakukan supaya manfaat dari pembangunan ini terus berjalan dan bersinergi.
“Mudah-mudahan kegiatan PAMSIMAS manfaatnya bisa di rasakan oleh masyarakat setempat terutama sarana air bersih yang selama ini masih belum tersambungnya pipa jaringan PAM dari PDAM Tirta Bhagasasi,”kata dia
Menurut Nurchaidir, hasil evaluasi dan Monitoring hari ini adalah untuk mengetahui bagaimana pencapaian atau hasil di masyarakat atas program yang digulirkan. Dirinya berharap program ini tidak menemui masalah maupun kendala di masyarakat terutama kaitan dengan kelompok maupun lokasinya.
“PAMSIMAS ini yang jelas bukan hanya untuk daerah yang sulit air, kalau sulit air yah otomatis tetapi lebih tepatnya untuk penyediaam sarana air bersih untuk masyarakat. Dan mohon maaf juga selama ini masih ada masyarakat yang masih belum menikmati layanan air bersih (air sungai yang keruh) buat kebutuhan rumah tangga,maka dengan adanya layanan air bersih ini kebutuhan rumah tangganya bisa lebih baik,” begitu kata dia
Sementara Fahrizal Koordinator PAMSIMAS Propinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa tujuan kesini adalah monitoring dan evaluasi atas program kegiatan yang sudah dilaksanakan. Kalau bicara out put mungkin semua sudah dilaksanakan dan sudah terbangun, tetapi sekarang bicara out came yang nantinya sedikit mewawancarai pengelola kapespam. “Out came nya sudah ada manfaat nya apa belum oleh masyarakat,” kata dia
Di tahun 2018 ini, tambah dia ada sekitar 18 Desa yang mendapatkan bantuan dari Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN). Pagu anggaran per titiknya itu sekitar 245 juta di kalikan 18 Desa yang mendapatkan bantuan PAMSIMAS dan nilainya tidak sama dan pagu nya pun juga tidak boleh di lewati. (ADV)