Faktabekasi.com, CIKARANG UTARA–Dua calon gubernur Jawa Barat diujii komitmennya dalam memajukan sektor industri. Ridwan Kamil siap memangkas beban kebutuhan pekerja untuk mengurangi tuntutan kenaikan upah. Sedangkan Sudrajat bakal menaikkan nilai tawar kepada pemerintah pusat agar hasil dari industri dapat dinikmati warga setempat.
Adu gagasan itu tertuang dalam acara bertajuk Dialog Industri yang digelar President University di Cikarang Utara, Selasa (27/3/2018). Meski begitu, gagasan yang disampaikan kedua kandidat tersebut dinilai tidak tepat sasaran. Program yang disampaikan masih bersifat global sehingga belum menggambarkan gagasan yang dapat diaplikasikan secara konkret.
“Mungkin karena memang waktu yang diberikan sempit sehingga program yang disampaikan lebih bersifat general, belum konkret,” kata Dwi Larso, Wakil Rektor I President University sekaligus bertindak sebagai moderator dalam dialog tersebut.
Dwi menyambut baik sejumlah ide yang disampaikan kedua kandidat. Menurut dia, inovasi sangat penting untuk kemajuan Jawa Barat, termasuk di bidang industri. Begitupun dengan komitmen menegakkan aturan agar tidak terjadi pembangunan yang tidak sesuai arah.
“Tadi kandidat pertama (Ridwan Kamil) menyebutkan soal digitalisasi, itu saya pikir penting karena ke depan semua hal membutuhkan sentuhan digital. Kemudian kandidat yang kedua (Sudrajat) pun menyentuh sisi tata ruang yang memang harus ada perbaikan,” ujar dia.
Meski begitu, lanjut Dwi, dari gagasan yang disampaikan, tidak ada kandidat yang menyentuh sektor industri kecil menengah dan kewirausahaan. “Ini yang tidak disentuh, padahal inti dari pembangunan ekonomi, termasuk industri itu ada di IKM dan entepreneur. Tadi tidak disebutkan bagaimana membangun entrepreneur itu sendiri,” kata dia.
Hal senada diungkapkan pelaku industri, Setyono Djuandi Darmono. Menurut dia, kedua kandidat masih berbicara tentang program secara meluas. Padahal, dunia industri menginginkan komitmen dan program konkret yang bakal diaplikasikan saat para kandidat menjabat.
“Saya rasa penjelasannya masih sama, tidak ada hal yang fokus. Saya sendiri tidak mendapat program yang konkret dari penjelasan tersebut. Namun yang jelas melalui dialog ini mereka dapat menyerap aspirasi dari kalangan industri,” ujar Founder and Chairmen PT Jababeka Group ini. (fb)