Fakta Bekasi, CIBARUSAH – Ikatan Wartawan Online Kabupaten Bekasi ikut melaksanakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan di Tahun 2018. Kegiatan tersebut dipusatkan di komplek makam KH. Raden Ma’mun Nawawi di Kecamatan Cibarusah.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Ketua IWO Kabupaten Bekasi, Dwi Septiaji, Bendahara IWO Dimas, Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Rudiono, juga anggota IWO. Turut serta Caleg asal Gerindra, Ajuk Junaedi, dan Komunitas Bekasi Pakidulan, Jaelani.
Sekertaris IWO, Dede Kurniawan mengatakan, momentum Hari Pahlawan harus menjadi kebangkitan dan motivasi bagi generasi muda.
“Harus jadi motivasi bagi kita semua para generasi muda, atas apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan kita. Terutama dalam membela Kabupaten Bekasi,” katanya usai kegiatan tabur bunga, Sabtu (10/11/2018).
Ditempat yang sama, Komunitas Bekasi Pakidulan Ahmad Djaelani mengungkapkan, perjuangan yang dilakukan KH. Raden Ma’mun Nawawi untuk Kabupaten Bekasi, sungguh luar biasa. Sehingga sudah sepatutnya para generasi muda dan pemerintah daerah memberi penghormatan setingi-tingginya dengan melaksanakan tabur bunga dan berziarah di makam KH. Raden Ma’mun Nawawi.
Djaelani berharap generasi muda bisa ikut berjuang berkontribusi penuh dalam membangun kemajuan Kabupaten Bekasi yang tercinta dengan cara apapun.
“Momen Hari Pahlawan juga harus ditiru dan menjadi motivasi bagi para generasi muda dalam mengisi kemajuan pembangunan Kabupaten Bekasi,” katanya.
Jaelani membeberkan, KH. Raden Ma’mun Nawawi merupakan ulama yang produktif menulis. Tidak kurang hasil karya tulisnya sejumlah 63 kitab. Selain itu beliau juga menjadi penggerak pejuang kemerdekaan Indonesia bersama para santrinya, khususnya di tanah kelahirannya Bekasi.
Beliau dilahirkan di Kampung Cibogo Bekasi pada hari Kamis bulan Jumadil Akhir 1334 H/1912 M. Ayahnya bernama KH. R. Anwar. Di usia 13 tahun beliau telah tamat sekolah dengan hasil diploma satu.
Jika melihatnya silsilahnya, nasab Raden Ma’mun Nawawi sampai kepada Rasulullah SAW. Raden Ma’mun Nawawi merupakan keturunan ke-10 dari Sultan Banten Maulana Hasanudin, Raja Banten pertama. Ini artinya, Raden Ma’mun Nawawi keturunan ke-11 dari pendiri Kesultanan Cirebon yang juga seorang penyebar Islam Walisongo, yaitu Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
Pada masa perang kemerdekaan KH. R. Ma’mun Nawawi pernah mengadakan pelatihan militer santri Hizbullah di Cibarusah. Para santri itu kemudian dikirim ke Bekasi untuk menghadapi tentara sekutu secara frontal di bawah komandan yang juga teman seperjuangannya yang dikenal sebagai macan dari Bekasi, yaitu KH. Nur Ali.
Pemimpin perjuangan yang berlatih di camp Cibarusah saat itu, dimulai Pelatihan Perang Pertama pada 28 Februari 1945, dipimpin beberapa tokoh seperti KH. Wahid Hasyim, yang mewakili ayahnya, KH. Hasyim ‘Asy’ari, KH. Zainul Arifin, bersama sekitar 500 pemimpin Laskar Hizbullah Sabilillah, juga diantaranya ulama Bekasi KH. Noer Alie (yang telah diangerahkan sebagai pahlawan nasional) dan KH. R. Ma’mun Nawawi, Cibogo Cibarusah, Bintal Laskar Hizbullah pengasuh Pesantren Al-Baqiyatus Sholihat Cibarusah.
Usai pelatihan perang tersebut, 500 kader kembali ke desa-desa dan memberikan latihan kepada para pemuda sehingga pada saat Jepang menyerah, anggota Hizbullah berjumlah 50.000 orang. (FB)