Fakta Bekasi, CIKARANG TIMUR-Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang di pusatkan di Taman Sehati, Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi di ikuti sekitar kurang lebih 3000 buruh yang tergabung dalam beberapa elemen.
Puncak May Day di stadion Wibawamukti juga di gelar dengan beberapa kegiatan yang diantaranya pembuatan maupun perpanjangan SIM gratis, pembayaran pajak keliling, layanan BPJS Kesehatan, Layanan BPJS Tenaga Kerja, Service dan ganti oli gratis lalu kemudian ada cuci steam juga.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi mengatakan Di hari buruh (May Day) ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi sudah berupaya keras salah satunya menjalin kerjasama dengan para pengusaha kemudian dengan para perguruan tinggi swasta guna memberikan solusi ketimpangan dalam dunia kerja antara warga lokal dengan pendatang.
“Kita melalui LKK maupun BKK mengadakan pelatihan, karena yang kita hadapi mengenai skill. Karena kita tahu skill warga lokal belum link and match antara angkatan kerja dan kebutuhan kerja,” ujarnya saat di wawancarai
Terang Edi, Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya melakukan peningkatan skill warga lokal yang baru lulus sekolah maupun yang sudah lebih dulu dengan melalui pemberian berbagai pelatihan yang di butuhkan dunia kerja. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi ketidaktahuan penguasaan bidang kerja yang nanti bakal dilakoni para warga pribumi ketika melamar kerja ke industri yang di tuju.
Pemberian pelatihan kepada warga lokal, jelas Edi, menjadi sesuatu mendesak menurutnya. karena sekarang dunia kerja bicara soal kemampuan (Skill). Kalau warga lokal tidak diberi bekal kemampuan dalam keahlian tertentu maka akan sulit bersaing dengan pendatang.
“Pemerintah Kabupaten Bekasi tahun 2018 menyelenggarakan pendidikan pelatihan dengan berbagai bidang dengan jumlah 600 orang, agar nantinya para calon pekerja yang sudah di beri pelatihan mampu dan siap memasuki pasar kerja yang ada,” imbuhnya
Soal ketimpangan dunia kerja yang banyak jadi keluhan warga lokal soal sulitnya mencari kerja, tambah Edi, dirinya tidak melihat kearah situ apakah orang asli maupun tidak asli. Karena ini bicara masyarakat indonesia dimana mempunyai kesempatan yang sama untuk bekerja juga, tetapi Pemerintah Kabupaten Bekasi lebih memprioritaskan kepada penduduk masyarakat kabupaten bekasi yang mempunyai KTP asli.
“Peningkatan mutu SDM terus kita tingkatkan dengan pemberian pelatihan, karena lulusan sekolah kita sendiri lagi lagi belum link and match dengan perusahaan,” pungkasnya. (rls)