Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Reading: Pemkot Payakumbuh Kunjungan Kerja dan Studi Banding di Pemkab Bekasi
Share
Sign In
Notification
Latest News
Anggota Dewan Turut Diperiksa dalam Kasus Korupsi Rp7,1 Miliar Hibah NPCI Kab. Bekasi
Hukum Olahraga
Audiensi Ditjen Intram di Kota Jababeka: Jababeka Berikan Gambaran Mobilitas Masyarakat dan Potensi Integrasi Transportasi
Bisnis
Jababeka Green Market: Pasar Modern Bersih Lengkapi Kota Mandiri Jababeka
Bisnis
Golkar Jabar Matangkan Strategi Data untuk Pemilu 2029
Politik
Jababeka Bizpark Phase 2 Siap Dibangun!! Proyek Sukses Jababeka di Tahun 2025
Bisnis
Aa
Aa
Fakta Bekasi
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Search
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Hukum
  • Bisnis
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.
Fakta Bekasi > Blog > Pemerintahan > Pemkot Payakumbuh Kunjungan Kerja dan Studi Banding di Pemkab Bekasi

Pemkot Payakumbuh Kunjungan Kerja dan Studi Banding di Pemkab Bekasi

admin Published 13/11/2019
Share
3 Min Read
FOTO: Istimewa/ Humas Pemkab Bekasi.

Fakta Bekasi, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi menerima Kunjungan Kerja dan Studi Banding dari Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, pada Selasa (12/11) di Ruang Rapat Bupati, Komplek Pemda Kabupaten Bekasi. Pertemuan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda dari kedua pemerintah daerah.

Tujuan utama dalam kunjungan kerja tersebut yakni studi banding tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) Kota Payakumbuh dengan Kabupaten Bekasi, tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Bekasi menangani aliran-aliran keagamaan masyarakat yang menyimpang, karena penyimpangan tersebut juga terjadi di Kota Rendang ini.

Sekretaris Daerah Uju, yang mewakili Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dalam penyambutan rombongan, mengatakan sangat menyambut baik kunjungan kerja dan studi banding ini, dan berharap ada kesan baik dari Kabupaten Bekasi yang dapat dibawa ke kota asal.

“Kalau ada hal-hal yang bisa disampaikan dan dijalankan dengan baik, kami berharap kita dapat saling berbagi ilmu. Dan semoga ada kesan baik yang didapat dan dibawa ke Payakumbuh,” katanya.

Uju melanjutkan, bahwa kondisi geografis masyarakat Kabupaten Bekasi yang heterogen menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam menghadapi konflik keagamaan dan aliran kepercayaan masyarakat yang menyimpang.

“Ini menjadi tantangan bagi kami Pemkab Bekasi, tentang bagaimana menjaga keamanan dan kondusivitas di Kabupaten Bekasi. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati,” ucapnya.

Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemilihan Kabupaten Bekasi sebagai tempat studi banding masalah ini karena melihat kompleksitas Kabupaten Bekasi dari sisi geografis, juga karena lokasinya yang dekat dengan ibukota. Seperti diketahui, Kabupaten Bekasi memiliki daerah yang luas yaitu lebih dari 120.000 hektar dan terdiri dari berbagai macam suku dan agama.

Riza juga mengatakan yang menjadi fokus pembahasan dan diskusi dalam kunjungan kerja ini adalah mengenai ajaran menyimpang Jamaah Nubuwah Sangga Buana.

“Kami ingin mempelajari lebih dalam tentang bagaimana Kabupaten Bekasi menangani penyebaran ajaran menyimpang Jamaah Nubuwah Sangga Buana yang berasal dari Karawang, dan menyebar hingga Kabupaten Bekasi, bagaimana tahap pendeteksian hingga penanganannya,” katanya.

Kajari Kabupaten Bekasi, Raden Rara Mahayu Dian Suryandari, sebagai ketua tim PAKEM Kabupaten Bekasi menanggapi bahwa permasalahan tentang Jamaah Nubuwah Sangga Buana secara umum tidak muncul ke permukaan dan menjadi sorotan, sehingga tidak ada pula laporan dan diproses secara pidana. Bahkan, pada Bulan Oktober lalu sebagian pimpinan dari Jamaah tersebut sudah menyatakan ikrar kembali ke Islam.

Tahap-tahap pendeteksian masalah hingga penanganannya dilanjutkan dalam sesi diskusi antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan Pemerintah Kota Payakumbuh.

Pada akhir acara, kedua pemerintah daerah saling menyerahkan cinderamata yang berupa kerajinan lokal masing-masing daerah, dan diskusi dilanjutkan pada sesi ramah tamah. (adv)

You Might Also Like

Polres Metro Bekasi Tetapkan Ketua dan Mantan Bendahara NPCI Tersangka Korupsi Hibah Rp7,1 M

Lippoland Melalui Maureno dan Lippo Cikarang Cosmopolis Hadirkan Program Cahaya Desa

Digitalisasi Jadi Langkah Strategis Kementerian ATR/BPN Atasi Konflik Pertanahan

Manfaatkan Sentuh Tanahku, Urus Sertipikat Tak Perlu Lagi Bolak-balik ke Kantor Pertanahan

Mengenal Desa Nunuk Baru di Majalengka, Reforma Agraria Jadi Akhir Perjuangan Menjaga Warisan Leluhur

admin 13/11/2019
Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Pentingnya Peran DWP Membentuk Ketahanan Keluarga
Next Article Setelah Kurang Kelas, Kini Plafon Ambruk

Paling Banyak Dibaca

Polres Metro Bekasi Tetapkan Ketua dan Mantan Bendahara NPCI Tersangka Korupsi Hibah Rp7,1 M
Hukum Olahraga Pemerintahan 27/11/2025
Lantik 840 Pejabat Kementerian ATR/BPN, Menteri Nusron: Jabatan Itu Amanah, Gunakan Sebaik-baiknya
Pemerintahan 19/11/2025
Manfaatkan Sentuh Tanahku, Urus Sertipikat Tak Perlu Lagi Bolak-balik ke Kantor Pertanahan
Pemerintahan 19/11/2025
Mengenal Desa Nunuk Baru di Majalengka, Reforma Agraria Jadi Akhir Perjuangan Menjaga Warisan Leluhur
Pemerintahan 19/11/2025
Dua Tahun Beruntun Raih Top GPR Award, Kementerian ATR/BPN Buktikan Komunikasi Publik yang Berdampak
Pemerintahan 19/11/2025
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad image
- Advertisement -
Ad image
Fakta Bekasi
Follow US

© 2024 Fakta Bekasi Media. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?