FAKTABEKASI.COM— Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Prasati yang ditemukan, salah satunya ada di Kabupaten Bekasi yaitu. Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta.
Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
Sumber: Wikipedia.
Melihat dari sejarah yang ada, sebagian daerah lain berani memberikan nama jalan maupun gedung dengan nama Tarumanagara. Salah satunya Universitas Tarumanagara di Jakarta dan jalan dengan nama Tarumanagara dibeberapa kabupaten/kota.
Entah kenapa, Kabupaten Bekasi sendiri yang jelas memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Tarumanagara tidak satu pun ditemukan nama Tarumanagara, baik nama gedung ataupun nama jalan.
“Kabupaten Bekasi seharusnya menghargai sejarah dan budaya terdahulu. Karena bumi di Kabupaten Bekasi pernah berdiri sebuah kerajaan besar yang bernama Tarumanagara di Abad IV, yang di Pimpin Raja Singawarman,” kata Pecinta Budaya Ozan Kardi Sudrajat, Selasa (22/8).
Ozan panggilan akrab Ozan Kardi Sudrajat mengaku, dari semenjak pemekaran antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, hingga kini Pemda Bekasi belum mengabadikan nama Tarumanagara baik gedung maupun jalan yang ada saat ini.
“Dari dahulu, semenjak Kabupaten Bekasi berdiri, sampai sekarang, nama besar Tarumanagara yang sepatutnya di jadikan simbol Kabupaten Bekasi, belum ada,” ungkap Ozan.
Perlu diketahui nama besar Tarumanagara banyak dijadikan nama jalan dibeberapa daerah, salah satunya di Karawang, Kota Bekasi, Depok, Tanggerang, Jakarta dan yang lainnya. Bahkan DKI Jakarta memberikan nama Universitas Tarumanagara dan Stadion Purnawarman (Raja Tarumanagara) di Purwakarta.
“Bupati Bekasi seharusnya peduli dan cinta sejarah yang ada di Kabupaten Bekasi terdahulu,” kata Ozan.
Parahnya, di Kecamatan Cikarang Selatan tepatnya di Kawasan Lippo Cikarang memberikan nama-nama jalannya dengan nama sebuah kerajaan di Indonesia seperti, Jl. Pajajaran, Jl. Mataram, Jl. Sriwijaya, Jl. Kalingga, Jl. Singosari, Jl. Kutai, Jl. Singaraja dan Jl. Majapahit. Tapi sangat disayangkan nama Jl. Tarumanagara tidak ada.
Ozan meminta jalan dari Lemah Abang di Desa Simpangan, Cikarang Utara menuju pasar Tegal Danas, Desa Hegarmukti, Cikarang Pusat, yang cocok bila jalan tersebut diganti nama jalan Tarumanagara. Pasalnya, jalan tersebut merupakan jalan Kabupaten Bekasi.
“Pemda Bekasi sudah saatnya menghargai dan mengabadikan nama Tarumanagara menjadi nama jalan utama, atau nama Stadion menjadi nama Tarumanagra,” tandasnya. (FB)